Gegara Pandemi, Sri Mulyani: 309 Juta Orang Butuh Kerja

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 November 2020 17:17
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok. Biro KLI-Kemenkeu)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok. Biro KLI-Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pandemiĀ Covid-19 telah jutaan masyarakat harus kehilangan pekerjaan. Diperkirakan akan ada 309 juta penduduk usia produktif yang akan mencari kerja.

"Proyeksi demografi 309 juta populasi, 52% usia produktif, dan mereka jelas adalah angkatan kerja. Mereka butuh pekerjaan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara serap aspirasi implementasi UU Cipta Kerja bidang perpajakan yang digelar secara virtual, Kamis (19/11/2020).

Sayangnya, saat ini, produktivitas di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lainnya. Dilihat dari Total Factor Productivity (TFP), menurut Sri Mulyani Indonesia nyaris di titik nol.

"Kalau Filipina TFP 2,0. India 1,9. China bahkan 2,3. Indonesia nyaris di titik nol," tuturnya.

Menghadapi hal tersebut, pemerintah kata Sri Mulyani melakukan sejumlah langkah-langkah agar penduduk Indonesia memiliki produktivitas yang tinggi.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas misalnya, melakukan reformasi di bidang pendidikan dan pelatihan. Hal itu dilakukan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.



"Ini tujuannya supaya tidak hanya high income country atau size economy Indonesia menjadi nomor 4 di dunia (pada 2045), tapi mampu menciptakan kesejahteraan yang semakin merata," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk membangun berbagai infrastruktur pendukung yang tidak membebani birokrasi. Serta diharapkan dengan infrastruktur teknologi bisa beradaptasi dengan inovasi-inovasi teknologi mutakhir.

Dengan perbaikan langkah-langkah yang terus dilakukan pemerintah tersebut, diharapkan penduduk dengan usia muda atau generasi mendatang bisa menikmati dan dapat menyalurkan produktivitasnya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang produktif dan bernilai tambah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat 2,1 juta orang tenaga kerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara Sementara 1,4 juta orang dirumahkan serta ada 3 juta jiwa angkatan kerja setiap tahunnya yang merupakan lulusan dari perguruan tinggi SMA dan sederajat.

Dari data tersebut Airlangga menilai, cara cepat untuk menyerap angkatan kerja dengan memberikan kemudahan usaha dan iklim investasi. Sehingga para pengusaha memiliki kepercayaan untuk menanamkan modalnya untuk berjaga.

"Sehingga para usahawan-usahawan mempunyai confident untuk menaruh modalnya untuk usaha di saat sekarang," kata dia, Kamis (5/11/2020).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bea Materai Jadi Rp 10.000 di 2021, Negara Cuan Rp 11 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular