Covid-19 di Negeri K-Pop Makin Ngeri, Jaga Jarak Diperketat!

News - Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
16 November 2020 18:43
People wearing face masks to help protect against the spread of the coronavirus exit a train ahead of the upcoming Chuseok holiday, the Korean version of Thanksgiving Day, at the Seoul Railway Station in Seoul, South Korea, Tuesday, Sept. 29, 2020. (AP Photo/Ahn Young-joon) Foto: Warga bersiap menaiki kereta saat akan melakukan perjalanan menjelang liburan Chuseok di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 29 September 2020. (AP / Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pada Senin (16/11/2020) sebuah rencana untuk memulai pengetatan yang berujung pada lockdown seiring dengan tambahan kasus Covid-19 yang bertengger di posisi 200 kasus pada tiga hari terakhir.

Limpahan kasus ini terjadi pada beberapa cluster perkantoran, fasilitas medis, dan pertemuan-pertemuan lainnya.

Dikutip dari CNA, Senin (16/11/2020), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 223 kasus baru pada Minggu (15/11). Tambahan ini menandai hari kesembilan berturut-turut peningkatan kasus yang mencapai tiga digit dan merupakan yang tertinggi sejak awal September.

Sebelumnya petugas kesehatan telah memperingatkan bahwa pelonggaran protokol jaga jarak dapat menimbulkan ledakan kasus baru.

Nantinya lockdown yang lebih ketat akan melarang pertemuan publik yang terdiri dari 100 orang atau lebih, memotong pertemuan keagamaan acara olahraga hingga 30% dari kapasitas, dan memerintahkan kafe dan bar untuk mengawasi jarak para pelanggannya.

"Kami berada di persimpangan jalan kritis di mana kami mungkin harus menyesuaikan kembali jarak," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dalam sebuah pertemuan.

Menurut KDCA , dari total kasus baru, 193 kasus merupakan transmisi lokal dan 30 kasus yang lain adalah imported-case. Sementara itu lebih dari 66% kasus transmisi lokal berasal dari wilayah Seoul yang padat penduduknya, di mana wabah terus muncul dari panti jompo, fasilitas medis, dan bisnis kecil.

Tambahan kasus ini menambah daftar infeksi di negara itu menjadi 28.769, dengan 494 kematian.

Selain mengetatkan protokol jaga jarak, pemerintah negeri ginseng itu juga sedang menyusun protokol anti virus terbaru menjelang ujian masuk universitas nasional tahunan pada 3 Desember mendatang. Selain itu pemerintah juga akan menginspeksi kebersihan di instansi pendidikan lainnya.

Presiden Moon Jae-in mendesak pihak berwenang dan pemerintah daerah pada Sabtu (14/11) untuk meningkatkan pengawasan sehari setelah pedoman protokol kesehatan direvisi. Revisi ini memungkinkan penerapan denda bagi orang-orang yang tidak mengenakan masker di depan umum.




[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Waspada Covid-19, DKI Jakarta Mau Tarik Rem Darurat Lagi


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading