
Jokowi Hadiri KTT ke-37 ASEAN, Ini Hasil Pertemuannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN secara virtual melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020).
Mengutip siaran pers Kementerian Luar Negeri, rangkaian KTT ASEAN yang berjumlah 17 sesi pertemuan ini dihadiri oleh 10 kepala negara atau pemerintahan ASEAN, serta delapan kepala negara/pemerintahan negara mitra ASEAN.
Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi dalam keterangan pers virtual melalui akun YouTube Sekretariat Presiden menyampaikan jika Jokowi setidaknya mengikuti 7 kegiatan.
Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, saya sudah menyampaikan bahwa ASEAN berusaha untuk merespons sejak awal terjadinya pandemi, baik respon dari sisi kesehatan maupun kerja sama ekonomi," kata Retno.
Dalam KTT ini, kata Retno, semua upaya tersebut membuahkan hasil. Kini sudah tersedia Covid-19 ASEAN Emergency Response Fund sebesar US$ 10 juta dari Jepang, Korea Selatan, China, Singapura, Australia, Inggris, Swiss, dan lainnya.
Kemudian, soal ASEAN Comprehensive Recovery Framework yang berisi strategi untuk mengatasi pandemi dan ASEAN Regional Research of Medical Supplies for Public Health Emergency, di mana negara ASEAN bersama-sama, secara sukarela, menyumbang cadangan pasokan kesehatan dengan standar WHO untuk darurat kesehatan, juga siap dilakukan
"Selain itu disepakati juga ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang merupakan inisiatif Indonesia untuk mengatur essential business traveler dengan protokol yang ketat untuk mendukung pemulihan ekonomi," lanjut Retno.
Indonesia juga memberikan inisiatif lain yang juga disepakati dalam pertemuan tersebut, yakni Narrative of ASEAN Identity. Ini merupakan narasi mengenai identitas ASEAN yang bertujuan mengokohkan kebanggaan dan jati diri bangsa-bangsa ASEAN. Rangkaian KTT ini juga akan ada penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) oleh 15 negara.
KTT ke-37 ASEAN ini juga menghasilkan 33 dokumen, diantaranya adalah Hanoi Declaration on the ASEAN Community Post 20-25 Vision, ASEAN Comprehensive Recovery Framework, Hanoi Declaration of Strengthening Social Network Toward Cohesive and Responsive ASEAN Community, dan ASEAN Declaration of Digital Tourism.
Ada pula Hanoi Declaration of the Adoption of the Initiative of ASEAN Integration Workplan yang ke-4 untuk tahun 2021-2025. Kemudian ASEAN Declaration of the ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework dan Narrative of ASEAN Identity.
Berikut hasil pertemuan secara rinci:
Hal 2>>>
KTT ASEAN-China
Dalam KTT ini, Jokowi menyampaikan tiga hal, yakni transformasi kerja sama ekonomi berbasis digital, pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di kawasan ASEAN, dan stabilitas kawasan terutama Laut China Selatan (LCS).
"Presiden RI kembali menekankan pentingnya penghormatan hukum internasional jika kita ingin melihat LCS damai dan stabil. Presiden menekankan pentingnya semua pihak menahan perilaku yang dapat meningkatkan tensi," kata Retno.
KTT ASEAN-Jepang
Dalam pertemuan ini, Jokowi, kata Retno, menyampaikan ASEAN-Jepang tidak memiliki pilihan kecuali bekerja keras dan bekerja bersama untuk menangani pandemi.
"ASEAN-Jepang memiliki potensi yang sangat besar. Misalnya di tahun 2019, investasi Jepang di ASEAN mencapai US$ 20,3 miliar atau terbesar kedua, dan perdagangan mencapai US$ 225,9 miliar. Sementara pariwisata mencapai angka US$ 10 juta," ujarnya.
Jokowi juga menekankan pentingnya percepatan kerja sama ekonomi agar ASEAN dapat menjadi mitra utama Jepang dalam diversifikasi rantai pasokan dan perluasan investasi.
"Presiden juga menyambut baik rencana pendirian ASEAN Center for Public Health Emergency and Emerging Disease. Presiden menyampaikan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah dari center tersebut," papar Retno.
Hal kedua yang disampaikan Jokowi adalah pentingnya menebalkan strategic trust di kawasan ASEAN. "Di tengah pandemi ini, tidak ada ruang untuk trust defisit. Paradigma kerja sama yang inklusif dan win-win penting melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," tambahnya.
KTT ASEAN-Republik Korea (ROK)
Dalam pertemuan ini, Jokowi menekankan kembali pentingnya menjaga optimisme dalam kolaborasi pemulihan ekonomi kawasan. Jokowi juga menyambut baik ditandatanganinya RCEP oleh ROK, yang mengaktifkan kembali rantai pasok dan transformasi digital, termasuk untuk UMKM.
Jokowi juga menyampaikan pentingnya penguatan kerja sama ketahanan, kesehatan, terutama di dalam penyediaan obat-obatan dan vaksin.
"Indonesia juga menyambut baik kerja sama dengan ROK, termasuk melalui COVAX Facility dan pentingnya membangun ketahanan kesehatan kawasan," kata Retno.
KTT ASEAN-India
Jokowi menyampaikan pentingnya penguatan kerja sama kesehatan dan kemitraan melalui kerja sama pembuatan obat dan vaksin, bahan baku obat, industri kesehatan, research and development kesehatan, serta mendorong terciptanya kesehatan yang terjangkau untuk semua orang.
Selain itu Jokowi menekankan pemulihan ekonomi, mendorong platform digital dan memperluas kerja sama digital talent and digital skills untuk UMKM, kerja sama keamanan siber. Jokowi juga menyambut baik kerja sama pendidikan doktoral di Institut Teknologi India untuk 1.000 ilmuwan ASEAN.
"Selain itu, penguatan implementasi ASEAN-India Free Trade Area juga disampaikan oleh Presiden. Presiden berharap dalam waktu dekat India dapat bergabung dengan RCEP. Hal ketiga yang disampaikan presiden adalah pentingnya pengelolaan berbagai ketegangan di Indo-Pasifik," tutup Retno.
(sef/sef) Next Article Jokowi di KTT ASEAN: Rivalitas Kekuatan Besar Makin Mengemuka
