
Ini yang Dilakukan Ketika Sekeluarga Positif Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak pernah terbayangkan oleh Stevanus Grandy Budiawan dan keluarganya (istri dan dua orang anak) bakal menambah daftar panjang kasus Covid-19 di Indonesia.
"Akhir Juni, setelah PSBB mulai dilonggarkan, istri mulai bekerja. Sementara saya sendiri di perusahaan IT, jadi prinsipnya bisa WFH bahkan sepakat sampai akhir tahun, ke kantor jika diperlukan," ujarnya memulai cerita dalam dialog produktif "Vaksin: Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman" secara virtual di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Istrinya sempat menggunakan kendaraan pribadi, yang lantas kemudian berpindah menggunakan moda transportasi umum, Commuterline. Setelah beberapa pekan bekerja, istrinya mengeluh sakit tenggorokan dengan suhu tubuh mencapai 38,5%.
Dirinya sempat membawa istri ke dokter. Diagnosa dokter kala itu adalah radang tenggorokan. Bersamaan dengan diagnosa tersebut, diberi obat oleh dokter.
"Ada satu gejala yang kami yakin ini Covid-19, hilangnya indera penciuman," ujarnya yang lantas menerima anjuran pihak kantor untuk melakukan swab test dan hasilnya positif.
Sehari setelah istrinya dinyatakan positif, dirinya dan kedua anaknya memutuskan untuk melakukan tes yang sama dan hasilnya juga positif. Mengaku sudah merasakan firasat tersebut, dia merasa sudah ada persiapan mental. Selanjutnya dia menghubungi RT/RW setempat dan juga Puskesmas tempat tinggalnya.
"Awalnya dokter minta saya rawat inap. Saya punya riwayat darah tinggi, pernah gangguan jantung. Tapi waktu itu saya bilang, saya merasa sehat banget tidak demam, batuk. Jadi, kalau boleh memilih isolasi mandiri di rumah bersama keluarga, Take care satu sama lain, bersama-sama pulih. Atur pola makan, tidur cukup, berjemur. Satu yang penting berpikir positif," lanjutnya.
Memutuskan isolasi mandiri di rumah tak lantas membuatnya bebas. Sebab, dirinya terus melakukan konsultasi dengan dokter. Apalagi sang istri, merasa seluruh badan sakit, lemas, sehingga pada hari ke-8 isolasi mandiri diberi obat anti virus. Kabar gembira datang pada hari ke-14 di mana sekeluarga dirujuk ke satu RS dan diminta swab test.
"Waktu itu kami berempat hasil swab sudah negatif. Kami masih perpanjang isolasi 2 minggu ke depan, recovery. Bahkan 1 bulan setelahnya kami masih isolasi mandiri," jelasnya.
Dia mengaku banyak pelajaran yang didapatkan. Apalagi tetangga sekitar rumahnya sangat luar biasa. Stevanus mengaku, keluarganya menjadi pasien pertama Covid-19 di lingkungan tempat tinggalnya.
"Disyukuri dukungan keluarga dan tetangga. Bahan makanan nggak kurang. Susu, buah, telur, dan banyak hal termasuk sayur kami dapat suplai," katanya.
Satu pertanyaan yang banyak dilontarkan kepadanya. Yang mana, pertanyaan tersebut hingga kini menurutnya tak perlu jawaban. "Kenanya dimana, kok bisa? Itu tak perlu dijawab. Yang pasti sudah positif (Covid-19), ke depannya harus bagaimana," pungkasnya.
Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan disiplin #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir adalah salah satu yang efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Jangan sampai penyakit mematikan ini mematikan ini menulari anda maupun keluarga anda.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak