
Gempa Turki-Yunani Dikabarkan Sempat Timbulkan Tsunami Kecil

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bermagnitudo 7,0 melanda Turki dan Yunani pada Jumat malam (30/10/2020) dikabarkan menewaskan sebanyak 14 orang dan 419 orang terluka.
Dikutip dari Reuters pada Sabtu (31/10/2020), Walikota Seferhisar Izmir, Ismail Yetiskin, mengatakan permukaan laut naik akibat gempa tersebut.
"Sepertinya ada tsunami kecil," katanya kepada penyiar NTV, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (31/10/2020).
Rekaman di sejumlah media sosial menunjukkan puing-puing termasuk lemari es, kursi, dan meja mengambang di jalan-jalan di atas banjir. TRT Haber menunjukkan mobil-mobil di distrik Seferihisar Izmir telah diseret oleh air dan ditumpuk di atas satu sama lain.
Idil Gungor, salah seorang pengelola sebuah hotel di distrik Seferihisar Izmir, mengatakan kepada penyiar NTV bahwa orang-orang sedang membersihkan puing-puing setelah air banjir surut. Dia mengatakan ikan telah terdampar di taman hotel, sekitar 50 meter dari pantai.
Penduduk pulau Samos di Yunani, yang memiliki populasi sekitar 45.000 orang, didesak untuk menjauh dari daerah pesisir. Hal tersebut dikatakan Eftyhmios Lekkas, Kepala Organisasi Yunani untuk Perencanaan Anti-Seismik, kepada Skai TV Yunani.
"Itu adalah gempa yang sangat besar, sulit untuk memiliki gempa yang lebih besar," kata Lekkas.
Peringatan gelombang pasang tinggi telah diumumkan di Samos, di mana delapan orang juga terluka, menurut seorang pejabat Yunani.
"Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini," kata George Dionysiou, Wakil Walikota setempat.
Dia menambahkan, "orang-orang panik".
Seorang juru bicara polisi Yunani mengatakan ada kerusakan pada beberapa bangunan tua di pulau itu.
Juru bicara Kepresidenan Turki mengatakan para pemimpin Turki dan Yunani - yang terjebak dalam perselisihan pahit mengenai hak eksplorasi di Mediterania Timur - menyatakan harapan bahwa kedua negara akan melihat pemulihan yang cepat dari gempa tersebut.
Menurutnya, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki siap membantu Yunani jika perlu. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri kedua negara telah berbicara dan mengatakan mereka siap membantu satu sama lain, kata Ankara.
Kerja sama antara kedua negara setelah gempa bumi dahsyat 1999 menyebabkan periode hubungan yang lebih hangat di antara mereka.
Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) menyebutkan kekuatan gempa 6,6, sedangkan Survei Geologi AS (US Geological Survey) mengatakan 7,0. Itu terasa di sepanjang pantai Aegean Turki dan wilayah barat laut Marmara, kata media.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa M 7,0 Turki Akibatkan 14 Orang Tewas, 419 Terluka