
Kacau! Kasus Corona di Jakarta 90 Kali Lipat dari Surabaya

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia hampir 8 bulan lamanya memperlihatkan data yang berbeda antara satu kota dan kota lain.
Terlihat ada kota yang berhasil menekan penyebaran hingga keluar dari zona merah, namun ada juga yang masih berkutat di zona merah atau risiko tinggi.
Salah satu yang berhasil menekan penyebaran adalah Surabaya, yang menjadi ibu kota sekaligus pusat perekonomian Jawa Timur. Per hari ini, Rabu (28/10/2020) kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur tersisa hanya 120 orang. Surabaya menjadi kota besar di Jawa yang memiliki kasus aktif terendah.
Kasus Covid-19 di Surabaya sempat melesat pada Mei 2020 dan terus meningkat hingga Juli 2020. Kala itu Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia, mengalahkan Jakarta. Dominasi kasus tersebut berada di Surabaya.
Dengan segala keterbatasan yang ada, Surabaya dan Jawa Timur berjuang mengendalikan Covid-19. Bahkan karena kekurangan alat untuk swab test PCR, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sampai memohon kepada pemerintah pusat dan Satgas Penanganan Covid-19 (saat itu namanya masih Gugus Tugas Covid-19).
"Itu saya ngemis-ngemis, ngemis-ngemis saya," kata Risma dalam sebuah video yang viral ketika dirinya mengamuk akibat mobil lab PCR dipakai kota lain di Jawa Timur, medio Mei 2020.
Namun, pada awal Oktober 2020, perjuangan Surabaya dan Jawa Timur akhirnya berhasil menekan kasus Covid-19. Tidak ada Zona merah di Surabaya, begitu pula Jawa Timur.
Lain ladang lain belalang. Kondisi berbeda dialami DKI Jakarta. Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan ini menjadi episentrum pertama Covid-19. Kasus pertama dan kedua ditemukan dari Warga Depok, Jawa Barat, namun penularan diyakini berada di Jakarta.
Berbulan-bulan, Jakarta dengan segala keunggulan teknologi, fasilitas dan juga pendanaan, memimpin kasus Covid-19, baik dalam pertambahan kasus baru ataupun total akumulasi. Hingga Juli 2020, akhirnya Jawa Timur mengambil alih puncak total positif akibat ledakan kasus.
Namun, ketika Jawa Timur dan Surabaya berhasil menekan penularan, kasus di Jakarta malah meledak. Per hari ini kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 11.254 atau 93 kali lipat lebih banyak dari Surabaya.
Total akumulasi Covid-19 di Jakarta mencapai 103.522 kasus, atau 6 kali lipat dari kasus di Surabaya yang tercatat 15.764 orang.
Padahal, Jakarta merupakan kota yang paling lama dan paling ketat dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini menjadi kekhawatiran bagi dunia usaha karena terbukti memukul ekonomi secara langsung.
Apalagi PSBB yang sempat dilonggarkan menjadi PSBB Transisi ternyata diperketat lagi pada 14 September kemarin. Namun, ternyata kebijakan ini belum menorehkan hasil yang signifikan dalam menurunkan kasus.
Sebanyak 5 Kotamadya di Jakarta tetap berada di zona merah. Jakarta tetap provinsi zona merah dan terbanyak dalam kasus aktif di Indonesia.
Hingga titik ini, Jakarta memang tak sesukses Surabaya dalam mengendalikan Covid-19.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak