
Wamenlu Ungkap Kenapa Jepang Masih Anggap Penting RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedatangan Perdana Menteri Yoshihide Suga ke Vietnam dan Indonesia setelah menjabat sebagai PM Jepang bulan lalu mengungkapkan bagaimana pentingnya Indonesia bagi Negeri Sakura tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengatakan, di luar kepentingan ekonomi, Jepang punya kepentingan strategis yang jelas di Indonesia. Salah satunya adalah Jepang ingin berhubungan baik dengan Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, dan juga bersama-sama menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan ini.
"Saya berpandangan bahwa negara-negara mitra investasi kita memiliki kepentingan jangka panjang yang strategik, tapi juga secara berkala ingin meng-update hubungannya dengan Indonesia karena negara ini begitu dinamis, baik dari potensi investasinya," kata Mahendra dalam program Acara Talkshow 'Impact' bersama Peter Gontha di CNBC TV pada Kamis (22/10/2020) malam.
"Apa yang ada sekarang, lima tahun lalu belum ada, dan apa yang akan ada lima tahun mendatang, sekarang mungkin belum ada," katanya.
Menurut Mahendra, risikonya terlalu besar jika Jepang tidak up to date mengenai potensi investasi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Jadi bagi mereka, realistis saja. Indonesia terlalu penting untuk dilewatkan atau tidak menjadi prioritas. Saya rasa, saya sebagai pejabat, Indonesia ya merasa senang menjadi prioritas, dan pantas juga," katanya.
Pertemuan PM Suga dengan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu menghasilkan beberapa investasi. Salah satunya banyak perusahaan Jepang yang memutuskan untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia, antara lain Denso, Panasonic hingga Toyota.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Jepang sepakat untuk memberikan pinjaman senilai 50 miliar yen (Rp 6,9 triliun) kepada pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu, Jepang akan mendorong lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan medis.
PM Suga kemudian menekankan tekad Jepang untuk memprakarsai upaya-upaya untuk berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di kawasan. ASEAN, menurut Suga, memiliki peran penting dalam mewujudkan Indo-Pacific yang bebas dan terbuka.
Pemerintah Negeri Sakura lantas memastikan untuk memulai kembali Travel Corridor Arrangement (TCA) bagi business essential, termasuk perawat dan caregiver. Hal ini disepakati antara kedua negara.
Terkait pembangunan infrastruktur, Jepang memberikan sinyal hijau untuk sejumlah proyek prioritas pemerintah. Mulai dari Kereta Semi Cepat Jakarta - Surabaya, Mass Rapid Transit (MRT) hingga pembangunan Pelabuhan Patimban.
Terakhir, pemerintah Jepang meminta bantuan dari Indonesia untuk membantu mengatasi isu penculikan warga Jepang yang dilakukan Korea Utara. Meski demikian, tidak diketahui peran apa yang akan dimainkan Indonesia terkait hal itu.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Nggak? Ada Pekerjaan Digaji Tapi Tak Melakukan Apa-Apa