5 Langkah Efektif dalam Cegah Covid-19 di Pesantren

dob, CNBC Indonesia
24 October 2020 15:47
Suasana Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten, sejumlah santri kembali berdatangan usai belajar di rumah selama pandemi corona. 18/6/20. CNBC Indonesia/Tri Susilo Para santri juga harus mengenakan masker walaupun sudah berada di dalam pesantren. Pemulangan santri ke pesantren dilakukan selama beberapa tahap dalam satu minggu. Ini dilakukan guna menghindari penumpukan orang dalam satu waktu. Pada tahap awal, santri yang kembali baru sekira 15 persen dari total 1.500 santri. Sementara, sebagian orangtua masih khawatir akan penularan virus corona di dalam pesantren. Karena itu mereka membekali buah hatinya dengan cairan pembersih tangan, vitamin dan persediaan masker. Sementara pengelola pesantren menyebut, kebijakan membuka kembali aktifitas belajar tatap muka karena pihaknya merasa sudah sanggup menerapkan protokol kesehatan di dalam pesantren. Guna penerapan protokol kesehatan, pihak pengelola melakukan sterilisasi lingkungan pesantren secara rutin, menata ulang kamar-kamar tidur para santri, dan menjaga jarak antar individu, baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar maupun ibadah. Pantauan CNBC Indonesia Dilapangan para santri yang melakukan ibadah harus tetap jaga jarak didalam masjid. Santri yang balik ke pesantren belum semuanya berdatangan, kemungkinan gelombang kedua akan datang pada bulan Juli 2020 mendatang. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pesantren An-Nuqthah, Tangerang Banten (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pondok pesantren berpotensi menjadi institusi dalam pembangunan kesehatan. Peran santri dan pesantren dalam pembangunan kesehatan luar biasa besar.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Masdalina Pane, M.Si (Han) mengatakan pesantren juga menjadi lokasi efektif dalam penanganan pencegahan COVID-19.

Pihaknya menyarankan ada lima langkah efektif di pesantren guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Pertama, testing bebas COVID-19 tetap diterapkan kepada santri yang akan masuk ke wilayah pesantren.

Kedua, perhatikan kebersihan lingkungan pesantren. Mulai dari kebersihan kamar tidur, peralatan makan, dan juga peralatan beribadah perlu dipastikan higienis dan tidak dipakai bergantian.

Ketiga, terapkan protokol kesehatan. Yaitu #pakaimasker, #jagajarak dan hindari kerumunan, serta #cucitangan pakai sabun di air mengalir selama berada di lingkungan pesantren.

Keempat, santri yang mengalami gejala ringan segera melapor ke pengelola pesantren untuk segera mendapat tindakan cepat. Sehingga jika ditemukan gejala Covid-19 maka penanganan di pesantren jauh lebih mudah karena sedikit lalu lalang daripada di lingkungan perumahan.

Kelima, batasi jumlah pengunjung agar mampu menekan intensitas pertemuan dengan orang luar yang berpotensi menularkan virus corona. Jadwal kunjungan dari wali santri pun dibatasi serta diberikan jarak saat bertemu dengan santri serta dilarang bersentuhan fisik.

"Agak sulit untuk menerapkan aturan ini awalnya karena kultur Indonesia yang terbiasa berkumpul, guyub, dan berpelukan. Sementara selama tujuh bulan ini kita harus jaga jarak, tak boleh bersalaman, hanya menangkupkan tangan saja," ungkap Dr. Masdalina dalam talkshow memperingati Hari Santri Nasional dengan tema "Santri Sehat Indonesia Kuat" di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (22/10) pagi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular