Para remaja putri Kenya tidak dapat mengingat berapa banyak pria yang harus mereka tiduri selama tujuh bulan sejak Covid-19 yang menyebabkan sekolah mereka tutup. (AP Photo/Brian Inganga)
Mereka terpaksa harus menjadi pekerja sekes dengan bayaran hanya $1 untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka ketika banyak pengangguran saat pandemi. “Jika Anda mendapatkan $ 5 di jalan-jalan ini, itu adalah emas,” kata seorang anak berusia 16 tahun. (AP Photo/Brian Inganga)
Saat berada didalam kamar sewaan di Ibu Kota Kenya, gadis-gadis itu mengatakan risiko terinfeksi virus corona atau HIV tidak terlalu membebani mereka di saat kelangsungan hidup adalah yang terpenting kini. (AP Photo/Brian Inganga)
Di tempat lain di Nairobi, Seorang ibu bernama Florence Mumbua dengan ketiga anaknya memecahkan bebatuan di tambang dalam panas terik. Pekerjaan itu melelahkan dan berbahaya, tetapi Mumbua yang berusia 34 tahun mengatakan dia tidak punya pilihan setelah dia kehilangan pekerjaan kebersihan di sekolah swasta ketika pembatasan pandemi diberlakukan.(AP Photo/Brian Inganga)
Di wilayah lain di Dandora, Dominic Munyoki yang berusia 15 tahun dan Mohamed Nassur yang berusia 17 tahun mengobrak-abrik TPA terbesar di Kenya, mencari besi tua untuk dijual. (AP Photo/Brian Inganga)
Phillista Onyango, Ketua Jaringan Afrika untuk Perlindungan dan Pencegahan Pelecehan dan Penelantaran Anak yang berbasis di Kenya, mengatakan dengan sekolah yang ditutup, para orang tua di lingkungan berpenghasilan rendah lebih memilih agar anak-anak bekerja daripada tinggal di rumah. (AP Photo/Brian Inganga)
Kenya telah mulai mengurangi pembatasan pergerakan dan pertemuan publik karena jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di negara itu relatif rendah, dan berencana membuka kembali sekolah secara bertahap bulan ini. Tetapi Onyango mengatakan banyak anak yang mulai bekerja ketika sekolah tutup tidak akan kembali. (AP Photo/Brian Inganga)