
Mentawai Diberondong 10 Kali Gempa Skala M 5 dalam 9 Hari

Jakarta, CNBC Indonesia- Wilayah pesisir Selatan Sumatera, khususnya di sekitar Kepulauan Mentawai, setidaknya mengalami 10 kali gempa bumi berkekuatan minimal magnitudo (M) 5 dalam 9 hari terakhir.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut berkekuatan antara skala M 5 hingga M 5,8. Bahkan pada hari ini, terdapat 4 kali gempa di Kepulauan Mentawai, dengan lokasi spesifik di sekitar Pulau Pagai Selatan.
Sebanyak 7 dari gempa tersebut, menurut data BMKG, dirasakan oleh masyarakat. Gempa terakhir yang dirasakan kuat terjadi pada Senin (19/10) pukul 14.31 WIB dengan magnitudo M 5,8.
Berdasarkan siaran pers dari BNPB, warga dari beberapa desa melaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai guncangan kuat saat gempa terjadi. Informasi dari warga Desa Sinaka dan Malakopak di Kecamatan Pagai Selatan serta Desa Taikako di Kecamatan Sikakap, gempa dirasakan kuat oleh warga.
BPBD setempat segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk mendapatkan informasi terkini pascagempa. Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang berada di bibir pantau untuk menjauhinya dan melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman.
Sedangkan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masyarakat merasakan guncangan kuat 3 hingga 4 detik. Masyarakat di sana sempat panik dan keluar rumah.
BMKG merilis informasi dua gempa tektonik dengan magnitudo di atas M5,0 yang terjadi berselang 16 menit di wilayah Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, ini. Gempa kedua terjadi pada 14.47 WIB dengan kekuatan M5,7.
Episenter berlokasi di laut pada jarak sekitar 33 km arah barat daya Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada kedalaman 13 km dan 17 km.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyampaikan, melalui analisis lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," ujar Triyono melalui pesan digital, Senin (19/10).
Di samping itu, BMKG merilis analisis berdasarkan skala intensitas guncangan yang diukur dengan satuan MMI, bahwa kedua gempa bumi ini dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai, Mukomuko II-III MMI, Kota Bengkulu, Kepahiang, Bengkulu Utara I-II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang warganya merasakan guncangan gempa.
Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki potensi bahaya gempa bumi dan tsunami dengan kategori sedang hingga tinggi. Terdapat 10 kecamatan di kabupaten ini yang berada pada bahaya gempa bumi dan tsunami.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG: Gempa M 5,0 di Barat Mentawai, tidak Berpotensi Tsunami
