Bingung Setelah Positif Covid-19 ? Simak Kata Psikolog Ini

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
19 October 2020 17:50
Arwin Rasyid (Dok Twitter @Arwin_Rasyid)
Foto: Penyintas Covid-19 Arwin Rasyid (Dok Twitter @Arwin_Rasyid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terpapar Covid-19 bisa membuat seseorang tak hanya merasa sakit fisik tapi juga sakit secara batin karena stres hingga merasa takut.

Psikolog, Edward Andriyanto Sutardhio mengatakan saat menghadapi kenyataan bahwa seseorang positif Covid-19, hal yang bisa dilakukan adalah menciptakan target jangka pendek.

"Jadi harus ciptakan mindset saya bisa sembuh. Jadi bisa setting ke tujuan lebih pendek, semangat, stres turun, imunitas tubuh melawan virus," katanya secara virtual di Jakarta, Senin (19/10/2020).

Menurutnya, biasa yang terjadi adalah penyakit bisa menular dari satu orang ke orang lain. Namun hal ini bisa ditangkal dengan support system yang baik, yaitu terutama dari orang-orang terdekat.

"Kalau sekeliling kuat, dia akan kuat," tegasnya.

Dia juga menyinggung bagaimana jika bertemu atau harus interaksi dengan orang lain, namun merasa tidak enak untuk mengingatkan, jangan lupa #pakaimasker. Hal ini, bisa dialami siapa saja, tanpa terkecuali.

"Masker sudah jadi kode. #Pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan itu satu paket. Kalau misal ada 1 orang yang pakai masker (saat bersama teman-teman) yang lain juga akan pakai," katanya.

Bankir dan pengusaha Indonesia, Arwin Rasyid menceritakan pengalamannya saat dirinya terpapar Covid-19. Dia mengatakan, saat berlibur ke Pulau Dewata bersama teman-temannya, dia mengaku lalai.

"Terus terang saya lalai, makan bersama lepas masker. Duduknya deket-dekat. Saya tak tahu di antara kita apakah ada yang OTG," kata Arwin yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Direktur Utama PT Telkom Tbk.

Dia merasa demam, di mana tidak ada tanda-tanda yang menurutnya adalah Covid-19. Apalagi saat memutuskan kembali ke Jakarta, dia melakukan rapid test, dan hasilnya negatif.

"Saya di RS stres, cemas. Baru hari ketiga saya optimis. Bayangkan saja masuk RS, tidak bisa dikunjungi. Mulai diare, batuk, ada kecemasan luar biasa. Akhirnya setiap malam, saya berdoa. Bisa bangkit di hari ketiga. Kenapa menyesal terus, lebih baik bangkit," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular