Catat! Tito Minta Warga Swab Test Corona Dulu Sebelum Liburan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 October 2020 14:24
Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah dengan metode swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) membuka laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+. 

Laboraturium GSI Lab dirancang untuk memberikan pelayanan tes PCR yang tidak hanya bersekala masif, namun jugamemberikan hasil tes yabg cepat sehinggal hasil tes dapat diakses pada hari yang sama atau setidaknya H+1 (setelah tes).  

Untuk pasien drive thru sehari bisa 500 orang sedangkan SCR 5000 sempel perharinya.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Swab Test Covid-19 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan sejumlah langkah agar libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pekan depan tidak menjadi media penularan virus corona baru penyebab Covid-19.

Pertama, bagi masyarakat yang berada di daerah 'merah' atau rawan penularan, Tito menyarankan agar tidak perlu pulang kampung atau berlibur. Menurut dia, lebih baik masing-masing mengisi waktu di rumah sembari menikmati liburan bersama keluarga.

"Kedua, kalau seandainya memang akan keluar kota, yakinkan betul bahwa diri masing-masing sudah melakukan tes PCR. Sehingga yakin bahwa dalam keadaan negatif, jangan sampai menjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah. Untuk pengaturan lalu lintasnya akan diatur oleh Polri, (Kementerian) Perhubungan, dan lain-lain," kata Tito dalam keterangan pers setelah rapat terbatas bersama Presiden, Senin (19/10/2020).

Ketiga, lanjut dia, pemerintah pusat akan menggelar rapat bersama kepala daerah pada Rabu atau Kamis pekan ini. Daerah diharapkan menjaga betul mekanisme pertahanan daerah yang selama ini sudah berjalan pada saat libur Lebaran lalu.

"Misalnya kampung sehat, kelurahan sehat, di mana warga-warga yang datang dari luar, mereka diyakinkan sudah melaksanakan tes dan kemudian ketika berinteraksi dengan warga, mereka tidak menjadi penular," kata Tito.



"Upayakan seperti itu karena keluarga bisa diimbau yang mau pulang siapa, di tiap daerah, kampung, desa, kelurahan, kampung tangguh, desa tangguh, kelurahan tangguh yang ada diaktifkan betul dan melibatkan stakeholder yang ada di daerah itu. Ini peran bapak gubernur, bupati, camat, kepala desa, lurah, sangat penting," lanjutnya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat menghindari kerumunan yang tidak bisa menjaga jarak. Tidak ketinggalan, Tito mengingatkan pentingnya pelaksanaan 3M lainnya seperti memakai masker dan mencuci tangan.

"Kerawanan mungkin akan terjadi di tempat-tempat wisata. Oleh karena itu, tempat-tempat wisata ini harus betul-betul dibuat dibicarakan oleh kepala daerah, dengan forkompimda, pengelola tempat wisata akan tidak terjadi kerumunan masif," katanya.

"Untuk itu tempat wisata tersebut harus dikelola sedemikian rupa, diberikan pengumuman, disampaikan kepada warga, agar tempat itu tidak melebihi kapasitas misalnya 50% atau 30%, dilakukan secara bergelombang, dan lain-lain. Ini peran penting forkopimda, mesin forkopimda, mesin forkopimda harus gerak karena hanya mesin itu yang bisa menjaga," lanjut Tito.

Terakhir, menurut dia, ada sejumlah kegiatan budaya dan tradisi selama liburan ini. Tito meminta agar tidak ada kerumunan. Ia menegaskan permintaan itu bukan berarti dirinya tidak menghormati budaya dan tradisi, melainkan situasinya berbeda karena ada pandemi Covid-19.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular