
Butuh US$ 120,6 juta, AirAsia X Kehabisan Uang

Jakarta, CNBC Indonesia- Maskapai penerbangan jarak jauh Low Cost AirAsia X mulai kehabisan uang, dan membutuhkan pendanaan sekitar 500 juta ringgit atau setara US$ 120,6 juta untuk penyelamatan. AirAsia X asal Malaysia ini merupakan bagian dari Air Asia Group, dan menyatakan pada bulan ini ingin merestrukturisasi utangnya senilai 63,5 juta Ringgit atau setara US$ 15,32 miliar.
Maskapai ini juga memangkas modal sahamnya sebesar 90% untuk melanjutkan bisnisnya.
"Kami kehabisan uang," kata Deputy Chairman Lim Kian Onn, dilansir dari Reuters, Sabtu (17/10/2020).
"Jelas, bank tidak akan membiayai perusahaan tanpa pemegang saham, baik lama maupun baru, memasukkan ekuitas baru. Jadi, prasyaratnya adalah ekuitas baru," tambahnya.
Sebelumnya AirAsia Group mendapatkan suntikan modal 1 miliar ringgit (US$ 242 juta) atau sekitar Rp 3,5 triliunan. Uang itu merupakan pinjaman dari Pemerintah Malaysia sebagai insentif untuk menahan dampak dari pandemi virus corona.
Nikkei Asian Review menulis laporan bahwa pinjaman tersebut akan diberikan oleh sekelompok bank lokal di bawah skema pemerintah untuk membantu perusahaan menghadapi pandemi. Kucuran dana ini akan 80% dijamin oleh Kementerian Keuangan Malaysia, menurut sumber di kementerian dan maskapai yang mengetahui rencana tersebut.
"1 miliar ringgit dianggap sangat penting bagi AirAsia, untuk digunakan untuk pembayaran pinjaman jangka pendek dan mendanai modal kerja," kata salah satu sumber yang dekat dengan kementerian tersebut.
Uang tersebut bakal dicairkan bulan depan. Meski akan dapat pinjaman, AirAsia juga tetap akan memulai gelombang PHK lagi bulan depan, sumber di dalam maskapai mengatakan hal tersebut kepada Nikkei Asia.
Seperti maskapai penerbangan di seluruh dunia, AirAsia telah menerima pukulan besar dari pandemi virus corona, yang telah sangat membatasi permintaan perjalanan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maskapai Penerbangan Hancur Lebur, AirAsia Rugi Rp 8,5 T