Pihak berwenang di Bangkok menutup sistem angkutan massal dan membuat pemblokiran jalan pada hari Sabtu karena ibu kota Thailand menghadapi hari keempat berturut-turut protes anti-pemerintah yang sudah dijadwalkan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Para pengunjuk rasa menyerukan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha untuk meninggalkan jabatannya, konstitusi diubah agar lebih demokratis dan monarki negara menjalani reformasi. Protes telah dipanggil untuk menentang keadaan darurat yang diberlakukan pada hari Kamis.(AP Photo/Sakchai Lalit)
Semua stasiun sistem angkutan massal Skytrain yang ditinggikan di Bangkok diperintahkan ditutup Sabtu sore dalam upaya untuk menggagalkan protes. Jalur sistem MRT bawah tanah juga ditutup, dan polisi memblokir beberapa jalan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Polisi anti-huru-hara dikerahkan untuk menghalau massa, sementara mal-mal yang biasanya sibuk, tutup lebih awal. Stasiun kereta di lokasi juga ditutup untuk memutus akses transportasi ke lokasi. Para pengunjuk rasa pun menyiapkan skenario lain yakni berkumpul di tiga stasiun di luar area pusat kota, agar akses lebih udah terutama bagi orang orang yang tinggal dipinggiran kota.(AP Photo/Sakchai Lalit)
Massa menuntut reformasi monarki dengan mengamanden undang-undang pencemaran nama baik keluarga kerajaan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Gerakan ini menjadi gelombang aksi mengejutkan lainnya setelah bulan Agustus. Saat itu para mahasiswa di rapat umum menyuarakan kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap monarki dan mengeluarkan seruan untuk reformasi. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)