
Istana Dijaga Ketat Jelang Demo Mahasiswa Tolak Omnibus Law

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota kepolisian telah bersiaga di sejumlah titik jelang demonstrasi mahasiswa menolak omnibus law UU Cipta Kerja, Jumat (16/10/2020). Penjagaan ketat tampak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Seperti dikutip CNN Indonesia, anggota kepolisian terlihat berjaga mulai dari depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan hingga ke arah Istana Negara.
Selain itu tampak pula barrcuda, kendaraan pengendali massa berlapis baja milik Brimob, disiagakan di Jalan Medan Merdeka Barat. Kepolisian juga memasang beton pembatas dan kawat berduri di sekitar Patung Kuda dari arah Jalan MH. Thamrin menuju Jalan Medan Merdeka Barat.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jata Kombes Yusri Yunus mengatakan sebanyak 8.000 personel gabungan TNI-Polri diterjunkan untuk mengantisipasi demo dari massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada hari ini.
Selain itu, disampaikan Yusri, masih ada personel cadangan yang disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa hari ini. Terdapat cadangan 10 ribu personel yang stand by di Polda Metro Jaya.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten berencana kembali menggeruduk Istana Kepresidenan menolak Undang-undang Cipta Kerja.
Koordinator Wilayah BEM se Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra menyatakan tuntutan aksi tersebut sama dengan aksi sebelumnya, yakni mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan UU Cipta Kerja yang disahkan 5 Oktober lalu.
Selain tuntutan itu, mereka juga akan menyuarakan kecaman terhadap tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ricuh Demo Tolak Omnibus Law, Dari Parepare Hingga Semarang!