Pengunjuk rasa pro-demokrasi tampak memadati jalan utama di kawasan pusat bisnis di Bangkok, Thailand, Kamis, 15 Oktober 2020. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Ratusan orang berbondong-bondong ke area stasiun kereta Ratchaprasong Bangkok dan menyerukan agar Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengundurkan diri. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Para pengunjuk rasa mengangkat tiga jari sebagai simbol perlawanan. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Tuntutan inti awal gerakan ini adalah pemilihan umum baru, perubahan konstitusi agar lebih demokratis, dan diakhirinya intimidasi terhadap para aktivis. (AP Photo/Wason Wanichakorn)
Para pengunjuk rasa mengatakan sebuah konstitusi yang diundangkan di bawah pemerintahan militer dan disahkan dalam referendum di mana kampanye menentangnya ilegal adalah tidak demokratis. (AP Photo/Wason Wanichakorn)
Pihak berwenang Thailand mengumumkan keadaan darurat baru yang ketat untuk ibu kota pada hari Kamis (AP Photo/Sakchai Lalit)
Gerakan ini menjadi gelombang aksi mengejutkan lainnya setelah bulan Agustus. Saat itu para mahasiswa di rapat umum menyuarakan kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap monarki dan mengeluarkan seruan untuk reformasi. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)