Resesi, Resesi, Resesi, Ada Ramalan Buruk Lagi Ekonomi RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 October 2020 13:15
Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk kesekian kalinya, ramalan buruk terhadap prospek perekonomian Indonesia tahun ini kembali muncul. Bahkan, bukan tidak mungkin efeknya masih akan terasa hingga tahun depan.

Dalam riset terbaru Bank CIMB Niaga, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (14/10/2020), disebutkan bahwa perlambatan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan berlangsung hingga kuartal pertama tahun depan.

"Saya memperkirakan kontraksi ekonomi akan berlanjut di kuartal IV-2020 sebesar -2,3% yoy," kata Kepala Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean.

CIMB Niaga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun ini hanya -2% secara yoy. Namun, tak menutup kemungkinan situasi ini akan berlanjut hingga tahun depan.

Dalam riset tersebut, Adrian mengatakan, apabila kontraksi ini berlanjut hingga kuartal pertama tahun depan, maka Indonesia akan berada dalam zona resesi yang bahkan lebih panjang dibandingkan krisis moneter 1998.

Situasi ini, sambung dia, akan membuat momentum pemulihan ekonomi di tahun depan menjadi terbatas. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan hanya tumbuh 3,8%.



Ramalan IMF

Dana Moneter Internasional (IMF) telah merilis proyeksi ekonomi terbaru. Dalam laporan berjudul A Long and Difficult Ascent tersebut, IMF merevisi 'ramalan' pertumbuhan ekonomi global dan sejumlah negara.

IMF kini memperkirakan ekonomi dunia pada 2020 mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 4,4%. Membaik dibandingkan proyeksi yang dirilis pada April lalu yaitu -4,9%.

"Ekonomi dunia perlahan mulai keluar dari jurang terdalam. Namun dengan virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang masih menyebar, beberapa negara mulai mengerem pembukaan kembali aktivitas publik (reopening) dan sebagian bahkan mulai menerapkan karantina wilayah (lockdown) skala lokal. Perjalanan pemulihan ekonomi dunia ke level pra-pandemi masih panjang dan rentan berbalik arah," tulis laporan itu.

Saat ekonomi dunia diperkirakan membaik bagaimana dengan Indonesia? Apakah IMF juga menaikkan proyeksi ekonomi Tanah Air?

Sayangnya tidak. Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (Amerika Serikat/AS) itu malah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada Juni lalu, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi 0,3% pada tahun ini. Dalam laporan Oktober, proyeksinya memburuk menjadi kontraksi 1,5%.

"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara negara seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali," tulis laporan IMF.

Sebelumnya, Bank Dunia juga melakukan revisi ke bawah terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Ibu Pertiwi. Awalnya lembaga yang dipimpin oleh David Malpass ini memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2020 tidak tumbuh alias 0%.

Namun kemudian prakiraan ini direvisi menjadi kontraksi 1,6%. Bahkan dalam skenario terburuk, ekonomi Indonesia bisa terkontraksi sampai 2%.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Ngeri IMF Bikin Deg-Degan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular