Sok-sokan Kebal Covid-19, 83% WNI Berpotensi Tertular

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
13 October 2020 21:05
Petugas PPSU Kelurahan Bukit Duri membuat murL bertemakan COVID-19 untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan, karen kasus COVID-19 nasional terus meningkat, Selasa (8/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jumlah kasus positif virus corina (Covid-19) di Indonesia terus menambah di angka psikologis 200.000orang per hari ini, ditengah kekhawatiran runah sakit yang makin penuh. 

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 3.046 kasus baru Covid-19 pada Selasa (8/9/20) sehingga totalnya menembus 200.035 orang. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Mural Covid-19 di Bukit Duri (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut ada 17% WNI yang menganggap dirinya tidak bisa tertular Covid-19.

"Ada 17% dari 270 juta artinya 44,97 juta orang. Angka yang tinggi. Tugas kita yang harus memberikan penjelasan bahwa covid-19 nyata bukan rekayasa dan konspirasi," katanya dalam siaran pers secara virtual di Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Di tanah air yg terpapar 350 ribu yang meninggal hampir 12 ribu orang. Termasuk para dokter yang gugur karena tugasnya. Baik dokter di RS covid-19, termasuk yang bukan merawat pasien.

"Ada 68 orang dari data yang kami peroleh dari IDI. Oleh karenanya mari mengajak masyarakat mengajak protokol kesehatan, Sering mencuci tangan," ujarnya.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan dengan adanya Covid-19, masyarakat Indonesia punya perilaku hidup sehat, tak hanya menghindarkan dari covid-19 tapi segala jenis penyakit. Dia berharap kejadian ini perlu menjadi pembelajaran yang baik.

"Hasil penelitian, data, dari berbagai negara menunjukkan, kebiasaan #pakaimasker, serta #cucitangan dengan sabun, berhasil menurunkan angka penularan. Pakai masker di berbagai negara secara ketat dalam waktu 21 hari, angkanya turun kasusnya bisa tinggal 25%. Besar sekali dampaknya," katanya.

Menurutnya, jika ada 17% warga yang menganggap tidak tertular Covid-19, ini akan berbahaya bagi 83% sisanya. Sebab, hal ini bisa menular ke yang lain.

"Kalau sudah jadi perilaku bangsa akan tangguh. Pandemi apapun, kebiasaan sehat ini bisa meningkatkan usia harapan hidup. Bukan soal jangka pendek, tapi adaptasi jangka panjang juga penting," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular