
Dituding Doyan 'Plesiran' ke Luar Negeri, Ini Jawaban Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap alasannya kerap kali bertolak ke luar negeri selama berada di pucuk pimpinan tertinggi otoritas pertahanan.
Prabowo membeberkan hal tersebut dalam wawancara khusus yang bersumber dari DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang ditayangkan Youtube resmi iNews, seperti dikutip Selasa (13/10/2020).
"Dalam pembelanjaan alutsista, saya ingin harga terbaik. Harga murah, tapi kualitas paling tinggi. Ini perjuangan saya. Itu yang membuat saya harus banyak keliling, keluar negeri karena kita banyak teknologi dari luar," kata Prabowo.
Ia menjelaskan, perjanjian kerja sama alutista dengan negara lain pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemerintah pun harus berkomunikasi dulu dengan otoritas pertahanan negara lain.
"Saya harus datang ke menteri pertahanan negara-negara itu, sowan, minta izin, dan kalau mereka baik dan kalau mereka memandang Indonesia bersahabat, kita bikin perjaijan kerjasama pertahanan. Dari situ baru kita bisa negosiasi sama pabrik," ujar Prabowo.
"Jadi kadang-kadang itu capek, harus datengi semua negara untuk dapat izin boleh atau tidak. Kadang-kadang dia nggak kasih. Negara ini boleh, negara ini tidak boleh. Jadi ada tingkatannya. Karena itu persahabatan, diplomasi sangat penting," lanjutnya.
Indonesia, kata Prabowo, selama ini meganut politik bebas aktif. Pemerintah Indonesia pun ingin bersahabat dengan semua negara, selama negara-negara tersebut tidak menganggu kepentingan dalam negeri.
"Saya sering katakan politik itu adalah 1.000 kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Jadi postiif, kita baik pada semua tapi ada tantangan juga," katanya.
(miq/miq) Next Article Aset Terbesar Indonesia di Tangan Prabowo