DKI PSBB Transisi, Penumpang KRL Bogor-Depok-Bekasi Melonjak!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
12 October 2020 09:38
Penumpang mengantre untuk memasuki Stasiun Tanah Abang, Jakarta. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Foto: Penumpang mengantre untuk memasuki Stasiun Tanah Abang, Jakarta. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemprov DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi mulai Senin (12/10/20). Penumpang kereka Commuter Line atau KRL Jabodetabek yang dikelola PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun ikut terkerek dengan kebijakan ini.

Bahkan, penumpang dari Stasiun Bogor melonjak 20% dibandingkan Senin pekan lalu pada periode jam yang sama. Secara keseluruhan, pada hari pertama masa PSBB Transisi ini, jumlah pengguna KRL hingga pukul 07.00 WIB tercatat 70.634 orang.

"Jumlah ini meningkat 7% dibandingkan waktu yang sama pada Senin pekan lalu," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, Senin (12/10/20).

Penumpang mengantre untuk memasuki Stasiun Tanah Abang, Jakarta. CNBC Indonesia/Andrean KristiantoFoto: Penumpang mengantre untuk memasuki Stasiun Tanah Abang, Jakarta. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Penumpang mengantre untuk memasuki Stasiun Tanah Abang, Jakarta. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Stasiun-stasiun yang mencatat kenaikan jumlah pengguna antara lain Stasiun Bogor (6.719 pengguna, naik 20% dibanding waktu yang sama pekan lalu), Stasiun Bekasi (3.817 pengguna, naik 6%), dan Stasiun Depok (3.312 pengguna, naik 10%).

"Meskipun demikian beberapa Stasiun mencatat jumlah pengguna turun, misalnya Stasiun Rangkasbitung (2.262 pengguna, turun 5%)," imbuhnya.

Walau ada kenaikan, dia menegaskan bahwa situasi di stasiun pada pagi hari ini relatif kondusif. Pihaknya menerapkan antrean dan penyekatan yang diatur oleh petugas agar physical distancing di antara para pengguna tetap terjaga.

"Tren volume pengguna pada pagi hari ini juga menjadi salah satu pertimbangan KCI dalam mengevaluasi rencana pola operasi perjalanan KRL pada masa PSBB Transisi kali ini. Jika dianggap perlu perpanjangan jam operasional KRL, maka KCI akan menginformasikan perubahan tersebut secepatnya," ujarnya.

Hingga pagi hari (Senin, 12/10), anak usaha PT KAI (Persero) ini tetap mengoperasikan 933 perjalanan KRL setiap harinya dengan 91 rangkaian kereta yang siap melayani para pengguna Commuter Line dengan mengutamakan protokol kesehatan.

"KCI masih mengevaluasi perjalanan KRL setelah wilayah DKI Jakarta kembali memasuki masa PSBB Transisi dan transportasi publik dapat beroperasi dengan jam operasional yang lebih leluasa," ungkapnya.

PT KCI mengimbau para pengguna agar bersiap memasuki musim penghujan dan membawa perlengkapan tambahan saat hendak keluar rumah antara lain jas hujan atau payung, dan gunakan sepatu yang tidak licin.

Agar para pengguna KRL dapat kembali beraktivitas dengan produktif dan aman pada pagi masa PSBB Transisi ini, KCI tetap menerapkan berbagai protokol kesehatan dengan ketat di stasiun maupun di dalam KRL. Seluruh pengguna wajib menggunakan masker yang terbukti efektif mencegah droplet, atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung.

"Pengguna juga wajib menjaga jarak, mengikuti pengukuran suhu tubuh, dan sangat dianjurkan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum maupun sesudah naik kereta. KCI berterima kasih atas dukungan dan kerja sama dari seluruh pengguna KRL dalam upaya bersama menekan penyebaran Covid-19," pungkasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aturan Naik KRL New Normal: Dilarang Bicara, Peron Dibatasi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular