
Cegah Covid-19, Keluarga Jadi Ujung Tombak

Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dwi Listyawardani menyatakan keluarga memegang peran penting dalam perubahan perilaku di masa pandemi Covid-19 terutama 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Apalagi di keluarga menjadi tempat berkumpulnya anak-anak hingga orang tua yang berusia lanjut dengan derajat risiko yang berbeda-beda.
"Masing-masing harus mengambil peran agar menjaga diri, kalau di keluarga itu diterapkan 3M apalagi kalau rumahnya kecil harus diwaspadai. Makanya di perkotaan lebih tinggi tingkat penularannya karena tempat tinggal keluarganya kecil dan sulit menjaga jarak," kata Dwi, Kamis (08/10/2020).
Satgas pun menurutnya sudah memberikan himbauan kepada keluarga di Indonesia, dengan tenaga lapangan 14 ribu PNS, 10 ribu non PNS, dan kader-kader yang menyebar hingga 1,2 juta orang dari pusat hingga kabupaten. Dwi menyatakan penting untuk mengingatkan dan mendorong masyarakat untuk selalu mematuhi 3M dengan yakni #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun.
Dia mengakui terkadang di lingkungan tertentu masih ada masyarakat yang kesulitan jika terkena Covid-19 karena stigma yang berkembang di masyarakat.
"Ada lingkungan tetangga yang kondusif, ada yang tidak. Ada stigma di lingkungan sendiri, banyak yang menganggap ekstrim dan menilai yang positif ini seakan dikutuk malah dikucilkan padahal harus dibantu. Jika ada yang positif harus isolasi," kata Dwi.
Berdasarkan hasil survei dia optimistis kedisiplinan melakukan 3M masih bisa terus ditingkatkan. Dwi mengatakan dari hasil survei, masyarakat sudah 90% tertib menggunakan masker, namun untuk mencuci tangan dan menjaga jarak baru 70-80%. Banyak anak muda yang positif dan kebanyakan OTG merasakan sehat secara fisik.
Tidak semua daerah memiliki fasilitas pengetesan secara massal yang bisa menjangkau masyarakat. Sehingga penting untuk menganggap bahwa virus ini ada dimana-man adan tetap menjaga diri dengan 3M.
"Yang diwaspadai adalah 17% yang merasa tidak mungkin tertular. Biarpun sedikit tapi kan berpengaruh sekali, apalagi mereka jika mereka OTG, ini yang makanya tidak boleh ada toleransi menerapkan 3M kita tidak tahu kalau belum pemeriksaan," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak