Klaster Demo, Perjuangan 7 Bulan Lawan Covid Terasa Sia-sia

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 October 2020 17:40
Situasi Terkini Puncak Demo Tolak Omnibus Law di Istana Negara
Foto: Situasi Terkini Puncak Demo Tolak Omnibus Law di Istana Negara. ist

Jakarta, CNBC Indonesia- Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan bahwa demonstrasi yang terjadi dalam 3 hari terakhir bisa berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19 yang baru. Hal ini akan kontra produktif dalam perjuangan Indonesia mengendalikan Covid-19 dalam 7 bulan terakhir.

"Saat ini terdapat kelompok masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara terbuka, dengan jumlah yang banyak ini menjadi potensi menjadi klaster Covid-19," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Kamis (8/10/2020).

Dia menegaskan dalam perang melawan Covid-19, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan. Namun, peran serta masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang terpenting.

"Kita masih kondisi pandemi, kita ingatkan masyarakat untuk bisa saling bahu membahu untuk menurunkan angka Covid-19, #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun atau hand sanitizer adalah kunci," ujar Wiku.

"Kami harap tak ada klaster yang timbul karena kegiatan akhir-akhir ini. Tanpa sinergi ini kasus daerah akan meningkat," tegas Wiku.

Demo di tengah pandemi Covid-19 yang ditakutkan bisa menjadi klaster baru nyata adanya. Kerumunan yang dilakukan sekelompok orang karena aksi demo menambah jumlah kasus baru.

Di Tangerang ditemukan sebanyak 13 orang buruh reaktif usai menjalani rapid test Covid-19. Tes tersebut dilakukan saat buruh melakukan aksi demo pada Selasa (6/10) dan hari ini. Tes dilakukan ke buruh PT KMK di Cikupa.

"90 kita rapid test, dari 90 sampel kita mendapatkan hasilnya 13 orang reaktif," kata Kapolres Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi seperti dikutip dari detikcom, Rabu (7/10/2020).

Berikutnya ditemukan 12 orang reaktif rapid test Covid-19 di DKI Jakarta. Mereka ditemukan dari 200 orang diduga kelompok anarko yang hendak melakukan aksi di DPR, Jakarta Pusat, Rabu kemarin. Dari 200 orang yang diamankan, 90 orang telah di rapid test dan 12 di antaranya reaktif.

"Memang hari ini ada sekitar 200 lebih kelompok, kelompok yang kita duga adalah anarko yang berupaya untuk bergabung melakukan demonstrasi di depan gedung DPR yang berhasil kita amankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Saat ini ratusan pemuda tersebut diamankan di Polda Metro Jaya. Mereka juga dilakukan swab test untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Selanjutnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru menyampaikan bahwa ada 89 remaja yang diamankan, dimana dua diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Adapun petugas gabungan mengamankan pemuda tersebut di beberapa lokasi di Jakarta Barat, Rabu Siang dan selanjutnya melakukan swab test terhadap para remaja tersebut.

"Hasil swab, dua dari 89 remaja yang diamankan terindikasi positif Covid-19 dan kami lakukan pengecekan secara ulang dan dari indikatornya dengan hasil yang sama," ujar Kombes Audie S Latuheru.

Saat ini, dua orang yang terkonfirmasi positif Corona dikarantina. Sedangkan yang lainnya diamankan di Polres Jakbar untuk pemeriksaan lebih lanjut.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular