FOTO

Penampakan Mogok Kerja Buruh Tolak Omnibus Law di Pulo Gadung

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia

06 October 2020 12:24

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) — Pantauan CNBC Indonesia di kawasan Industri Pulo gadung juga terlihat tampak iring-iringan serikat buruh yang berkeliling di kawasan industri tersebut. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) — Iring iringan dengan mobil komanda dan diikuti belasan motor dengan bendera Serikat Pekerja. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) — "Mogok nasional ini dilakukan sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan UU Nomor 21 Tahun 2000 khususnya Pasal 4 yang menyebutkan, fungsi serikat pekerja salah satunya adalah merencanakan dan melaksanakan pemogokan," ujar Said Iqbal, dalam keterangan resmi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) — Demo ini diikuti buruh dari sejumlah sektor industri seperti kimia, energi, pertambangan, tekstil, garmen, sepatu, otomotif dan komponen, hingga elektronik dan komponen. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) — Sektor lainnya yakni industri besi dan baja, farmasi dan kesehatan, percetakan dan penerbitan, industri pariwisata, industri semen, telekomunikasi, pekerja transportasi, pekerja pelabuhan, logistik, perbankan, dan lain-lain. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Serikat pekerja berkeliling di Kawasan Industri Pulo gadung, Selasa (6/10/2020). Massa buruh yang ikut mogok nasional menyerukan penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law yang sudah di sahkan kemarin. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Tags

#serikat buruh #tolak omnibus law ciptaker #dpr ri #galeri foto

Recommendation

1.

Loading...
2.

Loading...
3.

Loading...