
Ngeri! Dokter: Virus Corona itu Seperti 'Hantu'

Jakarta, CNBC Indonesia- Sebagian dari masyarakat masih ada yang percaya diri tidak akan terpapar Covid-19, yang terlihat dari survei yang dilakukan BPS bahwa 17% responden percaya diri tidak akan terjangkit virus ini.
Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi & Traumatologi dr. Norman Zainal mengatakan virus Sars-Cov-2 tidak terlihat ataupun terdeteksi indra manusia. Apalagi penularannya adalah dari manusia ke manusia sehingga sangat berbahaya.
"Ini seperti hantu yang bisa masuk ke badan kita tanpa kita tahu, dan penularannya melalui manusia, disanalah beratnya. Makanya orang sedunia pusing, baru terlihat setelah gejalanya ada, perlu upaya keras untuk memberikan pemahaman," kata Norman, Kamis (01/10/2020).
Masyarakat perlu lebih disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Norman menegaskan masker merupakan alat mencegah penularan atau mencegah ditulari Covid-19. Hal ini diterima secara teoritis bahwa masker satu-satunya alat yang bisa mencegah penularan secara mekanik.
"Di kamar operasi menggunakan masker N95. Ini perlu sekali pemerintah atau satgas memasyaratkan masker ini supaya harga murah. Kemudian masker medis dan kain, yang juga bisa mencegah penularan," kata dia.
Dia mengakui penggunaan masker masih kurang diteladani, karena masih harus melihat penokohannya. Norman optimistis penularan covid-19 akan terus turun, kalau masyarakat meyakini ada aurat baru yakni hidung dan mulut. Seseorang akan merasa malu jika bicara dengan seseorang sebelum pakai masker, layaknya memakai pakaian sopan.
"Yang dilihat masih dilihat influencernya, ada leaders dan followers, kemudian yang lain ngikut. Kita perlu edukasi leaders agar memberi keteladanan yang baik, dari sisi perubahan perilaku kita fokus saja memasyarakatkan masker ini. Yang paling benar adalah keteladanan," tambahnya.
Untuk itu, selalu #ingatpesanibu, untuk #pakaimasker, #jagarak, dan #cucitanganpakaisabun.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak