Waspada, Klaster Perkantoran Bisa Jadi Klaster Keluarga

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
01 October 2020 11:11
A worker climbs a ladder as he installs a coronavirus awareness-themed banner bearing a portrait of President Joko Widodo wearing a face mask, in Jakarta, Indonesia, Wednesday, Aug. 26, 2020. Writings on the banner read
Foto: Wabah Virus Corona di Indonesia (AP/Dita Alangkara)

Jakarta, CNBC Indonesia- Satgas Penanganan Covid-19 mengidentifikasi berbagai klaster yang menjadi tempat penyebaran sepanjang pandemi. Pola interaksi masyarakat pun menjadi potensi terjadinya multi klaster, yang terbawa klaster perkantoran, keluarga, pasar, rapat, hingga fasilitas kesehatan.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan aktivitas di luar rumah menimbulkan risiko bukan hanya diri sendiri, melainkan juga bagi keluarga di rumah ataupun rekan kerja. Bahkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Rumah Sakit Wisma Atlet 7% dari pasien adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah.

"Berarti yang terkena datang dari orang luar yang datang ke rumah, atau mereka yang masih beraktivitas," kata Dewi, Rabu (30/09/2020).

Protokol kesehatan harus diterapkan dimana saja, yakni memakai masker, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Pasalnya setiap anggota keluarga harus ada yang bisa memetakan siapa berpotensi menjadi sumber penularan.

Dewi juga mengatakan untuk mengurangi kegiatan sosial karena ada risiko yang dibawa pulang ke rumah.

"Jangan jalan-jalan atau piknik ke tempat keramaian," ujarnya.

Dewi menegaskan yang harus dipahami seringkali anggota keluarga positfif karena ada berkegiatan di luar rumah, dan membawa ke rumah. Bahkan klaster keluarga ini juga salah satu penyebab klaster perkantoran.

"Ada klaster di kantor tertentu dibawanya dari rumah. Kenapa akhirnya ada yang kena banyak, ketika protokol kesehatan dengan benar diterapkan akan jauh mengurangi risiko," kata Dewi.

Yang sering ditemukan berikutnya adalah klaster perkantoran, Dewi mengatakan ada kasus positif dari sebuah kantor karena ada karyawannya yang berlibur bersama pada akhir Juli dan tidak menerapkan protokol kesehatan sepanjang wisata. Akibatnya ketika kembali bekerja, mereka pun menulari rekan kerja lainnya sehingga membuat klaster perkantoran.

Dia menekankan masker harus digunakan dalam kondisi apapun, karena dengan masker kain tiga lapis kain, sudah bisa bisa menurunkan potensi penularan 45%. Sementara masker kain yang filtrasinya setara dengan masker bedah risikonya turun menjadi 70%.

Untuk itu, selalu #ingatpesanibu, untuk #pakaimasker, #jagarak, dan #cucitanganpakaisabun.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! RI Resmi Cabut Aturan Wajib Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular