
Tenang.. Early Warning Tsunami RI Beri Alert Hitungan Detik!

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi gempa megathrust yang kemungkinan menyebabkan tsunami di Pantai Selatan Pulau Jawa menjadi perhatian publik. Potensi gempa dan tsunami ini merupakan riset dari berbagai institusi.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan bahwa riset yang dilakukan tersebut adalah untuk mengetahui suatu skenario (kondisi worst case ) dimana hal tersebut diperlukan untuk antisipasi, yaitu peningkatan kesiapsiagaan dan usaha mitigasi.
"Dari segi keilmuan, sampai hari ini belum ada metode atau teori yang bisa memprediksi apakah suatu gempa akan terjadi, yakni kapan, di mana, dan berapa kedalaman serta besarnya. Riset ini agar kita lebih waspada dan antisipatif terhadap kemungkinan bencana tersebut," kata Bambang.
Kajian tersebut bukan bertujuan untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat, namun ditujukan untuk mengedepankan upaya mitigasi terhadap potensi risiko bencana di Indonesia.
"Pemerintah sudah membuat sistem yang disebut sebagai Indonesia Tsunami Early Warning System (INA-TEWS) yang dikembangkan BPPT, ada yang dalam bentuk buoy system yang mampu mendeteksi potensi tsunami dalam hitungan detik sehingga informasi bisa langsung didapatkan sebagai upaya mitigasi bencana sedini mungkin."
Selain itu Bambang mengatakan ada sistem kedua yakni sistem cable. "Kedua ada sistem cable yang salah satunya sudah disiapkan di selatan Pulau Jawa khususnya di Selat Sunda," katanya.
Danny Hilman ahli Geoteknologi LIPI sekaligus Kepala Pusat Studi Gempa Bumi Nasional menyampaikan bahwa potensi tsunami akibat gempa megathrust sudah pernah disampaikan pada konferensi tahun 2013 di San Fransisco, Amerika Serikat. Dipaparkannya bahwa telah diketahui adanya celah seismik di Mentawai dan di Jawa yang menunjukkan ada potensi megathrust di Selatan Jawa yang juga seperti di Mentawai dengan dengan tsunami yang berpotensi besar.
"Jadi sejak 7 tahun yang lalu sudah pernah disampaikan, sehingga penelitian ini adalah update dari hasil yang lama dengan riset yang kini lebih mendalam. Sekarang sudah ada konfirmasi selain ada di Mentawai, ternyata di selatan Jawa memang ada celah seismik," papar Danny Hilman.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Diguncang Gempa M 7,8 Berpotensi Tsunami