Pasukan Azerbaijan menghancurkan sistem anti-pesawat Armenia di jalur kontak Nagorno-Karabakh, Minggu (27/9/2020). Perang senjata terjadi lagi antara tentara Armenia dan pemberontak di Nagorno-Karabakh dengan Azerbaijan. (Armenian's Defense Ministry via AP)
Ini merupakan yang terburuk sejak 2016. Kedua negara bekas uni Soviet itu telah berperang di wilayah itu sejak 1990an. Nagorno-Karabakh adalah area ini berada di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia. (Armenian Defense Ministry via AP)
Azerbaijan juga mengumumkan darurat militer. Negara itu mengatakan pasukannya menyerang karena menanggapi penembakan oleh Armenia dan bahwa lima anggotanya telah terbunuh oleh penembakan asal negara tetangganya itu. (Armenian Defense Ministry via AP)
Kawasan Nagorno Karabakh dipersengketakan pada akhir 1980a-an dan awal 1990-an. Walaupun kedua negara menetapkan gencatan senjata, mereka belum pernah menyepakati traktat perdamaian. (Azerbaijan's Defense Ministry via AP)
Kementerian Pertahanan Armenia menuduh Azerbaijan lebih dulu melancarkan serangan bom terhadap sasaran sipil. Militer Armenia lalu menembak jatuh empat helikopter militer Azerbaijan, menghancurkan 15 drone dan 10 tank. (Areg Balayan/PAN Photo via AP)
Sedangkan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia melancarkan serangan "yang disengaja dan terarah" di Nagorno-Karabakh. "Ada laporan tentang korban tewas dan luka-luka di antara warga sipil dan prajurit militer," kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. (Areg Balayan/PAN Photo via AP)
Sampai saat ini perang masih berlanjut. Per Selasa (29/9/2020) total korban tewas sebanyak 95 orang termasuk 11 kematian warga sipil. Di mana sembilan di Azerbaijan dan dua di pihak Armenia. (Areg Balayan/PAN Photo via AP)
Azerbaijan menegaskan apa yang mereka lakukan untuk menumpas pemberontakan. Hingga saat ini, meski mengaku merdeka, komunitas internasional belum mengakui Nagorno-Karabakh sebagai negara dan masih bagian dari Azerbaijan. (Armenian Foreign Ministry via AP)