Dokter hingga Perawat Curhat ke Jokowi Beratnya Tangani Covid

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 September 2020 09:13
Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perbincangan dengan dr. Faisal Rizal Matondang, Sp.P, seorang dokter spesialis paru, yang bertugas di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Minggu (27/9/2020) pagi.

Dalam perbincangan itu, Jokowi dapat membayangkan betapa berat penanganan Covid-19.

"Dokter Faisal lagi di mana? Sepertinya sedang tidak bertugas?," tanya Presiden di awal pembicaraan melalui sambungan video yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Senin (28/9/2020).

"Hari ini saya pertama masuk, Pak, setelah saya menjalani perawatan. Saya terkena Covid-19. Jadi saya sudah menjalani perawatan segala macam," jawab Faisal.

Dokter Faisal sudah bersiaga menangani pasien Covid-19 sejak awal penyakit ini mewabah di Indonesia. Kontak erat dengan sejumlah pasien Covid-19 selama bertugas membuatnya sempat terpapar virus penyebab pandemi di setidaknya 215 negara.

Sebelumnya, Dokter Faisal telah menjalani perawatan untuk memulihkan kondisinya.

Setelah melalui sejumlah pemeriksaan dan dilakukan tes usap, ia dinyatakan sembuh dan dapat kembali bertugas untuk kembali menolong dan memberikan pengobatan bagi para pasien yang terinfeksi Covid-19.

"Kemarin [Sabtu] rontgen terakhir dan sudah di-swab. Saya dinyatakan sudah boleh bertugas. Jadi hari ini saya baru hari pertama bertugas," tuturnya.

"Alhamdulillah sudah sembuh. Dokter Faisal, bagaimana penanganan Covid di RSPI Sulianti Saroso?," Presiden melanjutkan perbincangan.

Dokter spesialis paru lulusan Universitas Indonesia tersebut menjelaskan bahwa perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan standar dari Kementerian Kesehatan. Begitu pula dengan sarana dan obat-obatan yang tersedia lengkap.

Namun, ia mengakui bahwa saat ini pihaknya mengalami kekurangan tenaga medis oleh karena lonjakan pasien yang datang.

"Alat medis insya Allah tersedia. Tenaga mungkin masih tetap kurang. Pasien makin bertambah," ungkapnya.

Faisal juga menjelaskan mengenai kesehariannya saat merawat para pasien. Kebosanan merupakan salah satu hal utama yang dirasakan pasien saat menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit.

Untuk mengatasi hal tersebut, dirinya mengakui memberikan waktu dan atensi yang lebih bagi para pasiennya untuk berbincang dan bercanda meski merasakan keterbatasan dan sesak selama menggunakan masker dan alat pelindung diri lainnya.

"Saya biasa sama pasien-pasien sering agak lama. Di samping periksa, walaupun saya sesak karena tertutup oleh APD, saya suka bercanda-bercanda. Terakhir itu saya kasih semangat buat pasien supaya pasien tetap berpikir positif untuk dapat hasil negatif swab-nya," ucapnya.

"Saya bisa bayangkan betapa beratnya bertugas menangani Covid ini," sahut Jokowi.

Perawat

Selain berbincang dengan dokter, Jokowi jug menyempatkan diri berbincang dengan Sifira Kristiningrum, seorang perawat di RSAL Dr. Ramelan, Surabaya yang sehari-hari bertugas menangani pasien Covid-19.

Suster Fira bercerita telah bertugas menangani pasien yang terpapar Covid-19 selama 5 bulan, atau sejak bulan Mei lalu. Selama rentang waktu tersebut, ia bisa dikatakan jarang bertemu dengan keluarganya.

"Kapan terakhir bertemu dengan keluarga? Apakah diizinkan pulang atau harus berjaga terus di rumah sakit?" tanya Jokowi.

"Diizinkan pulang Pak, setelah satu bulan kita cek swab, kalau negatif kita pulang," kata Suster Fira.

Di rumah sakit tempatnya bertugas, Suster Fira sehari-hari ditempatkan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut penuturannya, dalam dua minggu terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun.

Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)Foto: Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi Pulang ke Rumah Sebulan Sekali. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Oh pasiennya menurun? Ya syukur. Untuk soal fasilitas ketersediaan alat medis dan tenaga medisnya cukup ya berarti?" kata Presiden melanjutkan perbincangan.

"Iya cukup, puji Tuhan cukup Pak, apalagi mulai bulan ini ada bantuan relawan di ICU," kata Fira.

Selama menangani pasien yang terpapar Covid-19, Suster Fira mengaku bahwa para pasien sering merasa ketakutan. Menurutnya, jika pasien tersebut sesak napas tetapi dalam kondisi sadar, pasti mengeluh takut.

Suster Fira pun menitipkan pesan bagi seluruh masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, dengan disiplin.

"Tetap untuk protokol kesehatan tetap tolong dipatuhi karena kalau saya perjalanan pulang itu masih lihat kerumunan massa yang masih tidak memakai masker, masih suka berkerumun Pak," ungkap Suster Fira.

"Terus untuk Bapak, terima kasih perhatian Bapak, puji Tuhan kemarin sudah kita terima Pak, dari Bapak. Terima kasih, dengan itu saya aplikasikan juga untuk saya melanjutkan sekolah lagi Bapak," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Sedih Dokter Muslim yang Rayakan Lebaran di Rumah Sakit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular