Penanganan Covid-19

Perintah Luhut ke TNI Hingga Polri: Awasi Kerumunan Warga!

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
25 September 2020 06:00
Luhut Binsar Pandjaitan,  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta pada periode 12-23 September 2020 menunjukkan tren pelambatan. Namun demikian, pada wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang merupakan wilayah penyangga DKI Jakarta masih ada kenaikan selama seminggu terakhir.

Hal itu terungkap saat rapat koordinasi untuk mengantisipasi perkembangan kasus Covid-19 di Jabodetabek secara virtual yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, Kamis (24/9/2020).

Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengungkapkan, Luhut meminta agar faktor kedisiplinan untuk menangani angka pertumbuhan Covid-19 terus ditegakkan.

Setelah 10 hari mengawal perkembangan penularan virus corona baru penyebab Covid-19, dia mengatakan Luhut ingin agar ada sinkronisasi kebijakan di seluruh Jabodetabek untuk mengendalikan penyebaran virus.

"Pertama Pak Menko meminta ada pembatasan orang dalam suatu tempat. Ia mengimbau TNI, Polri, dan Satpol PP untuk senantiasa mengawasi kegiatan masyarakat terutama bila ada kerumunan," ujar Jodi dalam siaran pers resmi Kemenko Marves, Kamis (24/9/2020) malam.

Sejauh ini, pemerintah telah mengawasi aktivitas masyarakat di banyak tempat, terutama di pasar tradisional. Namun, menurut Jodi, Luhut mengarahkan TNI, Polri, dan Pol PP untuk memperhatikan pula kluster di perkantoran (K/L), perusahaan swasta, dan pemerintah daerah.



"Jangan sampai ada yang membuat kluster baru," kata Luhut seperti dikutip oleh Jodi.

Saat ini, DKI Jakarta sedang menerapkan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Data dari Dinas Kesehatan pun menunjukkan tingkat kasus harian dengan tren yang cenderung stabil. Dari tanggal 30 Agustus s/d 11 September, peningkatan kasus aktif di Jakarta adalah 49%, namun dari tanggal 12 September hingga tanggal 23 September peningkatan kasus aktif turun menjadi 12%.

"Penularan masih meningkat, tapi melambat," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dalam rakor virtual hari ini.

Yang tidak kalah penting, Jodi mengungkapkan Luhut meminta Kemenkes untuk menyediakan fasilitas tes bagi anggota Satpol PP yang menjalankan operasi penegakan disiplin kesehatan. Selain itu, menurut dia, Luhut juga meminta Satgas Covid-19 untuk segera menyediakan fasilitas isolasi bagi anggota Satpol PP, TNI dan Polri yang bergejala ringan dan OTG.

Di dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan secara umum penanganan kasus Covid-19 di daerahnya semakin membaik. Tren positif itu berdasarkan penanganan sejak 14 September sampai dengan 20 September 2020.

"Dari 27 kabupaten/kota, hanya ada tiga daerah masuk dalam zona merah yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kota Cirebon," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

"Sebelum ada koordinasi dari Pak Menko itu, di Jabar (tingkat kematian) 2,4 persen, sekarang di angka 1,88 persen. Recovery rate sebelumnya di angka 53 persen, sekarang sudah membaik menjadi 59 persen dan ini sudah membaik secara umum," lanjutnya.


(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Meledak, Alasan PSBB DKI Jakarta Diperpanjang 2 Minggu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular