
Dokumen Bocor, StanChart Disebut Terkait Transfer Dana Ilegal

Jakarta, CNBC Indonesia - Standard Chartered (StanChart) dikatakan telah melakukan kegiatan transfer dana ilegal selama hampir dua dekade terakhir meskipun ada peringatan tentang asal-usul uang yang ditransaksikannya tersebut.
Pernyataan itu diperoleh dari dokumen bocor, file FinCEN, yang mencuat ke publik baru-baru ini. File FinCEN adalah kumpulan laporan rahasia yang merinci aktivitas keuangan mencurigakan, yang diajukan oleh bank ke Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN), sebuah biro Departemen Keuangan Amerika Serikat (USTD).
Menurut Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) yang menerima dokumen itu dari BuzzFeed News, dalam dokumen yang bocor nama StanChart dan HSBC termasuk di antara lima bank yang paling sering disebutkan dalam dokumen tersebut.
BBC menyebut, salah satu "skandal" yang mencatut nama Standard Chartered adalah kegiatan bank asal Inggris itu dalam memindahkan uang tunai untuk Arab Bank selama lebih dari satu dekade setelah rekening klien di bank Yordania digunakan untuk mendanai terorisme.
Menurut The Times of Israel, Standard Chartered menjadi bank koresponden bagi Arab Bank yang sudah menjadi kliennya selama 25 tahun ini. Standard Chartered juga melakukan transfer kawat atas nama Arab Bank, jelas media itu.
Menanggapi kabar ini, Standard Chartered mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka yakin telah menjalankan operasinya sesuai aturan yang sah.
"Kami mengambil tanggung jawab kami untuk memerangi kejahatan keuangan dengan sangat serius dan telah berinvestasi secara substansial dalam program kepatuhan kami," kata bank.
Menurut ICIJ, ada lebih dari US$ 2 triliun transaksi antara 1999 sampai 2017 yang ditandai oleh petugas kepatuhan internal lembaga keuangan sebagai kemungkinan kasus pencucian uang atau aktivitas kriminal lainnya. Itu sudah termasuk kasus senilai US$ 514 miliar yang menimpa JPMorgan dan US$ 1,3 triliun yang menyeret nama Deutsche Bank.
Namun demikian, ICIJ mengatakan bahwa laporan aktivitas mencurigakan itu hanya mencerminkan kekhawatiran pengawas di dalam bank dan tidak selalu merupakan bukti dari tindakan kriminal atau kesalahan lainnya.
Dalam daftar 10 bank teratas menurut jumlah transaksi ilegal yang dilaporkan dalam File FinCEN, Standard Chartered ada di urutan ketiga dengan dana mencapai US$ 166.139.835.277.
Angka itu jauh di belakang JP Morgan yang ada di posisi kedua (US$ 514.206.745.666) dan Deutsche Bank yang ada di peringkat pertama (US$ 1.310.771.379.656).
(sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jadi Tujuan Investasi Favorit, Ini Kata Menko Airlangga
