Warga Bogor Bisa Langsung ke Bandung Pakai KA Lho, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 September 2020 11:47
KA Ciranjang-Cipatat  (Dok Kemenhub)
Foto: Jalur KA Ciranjang-Cipatat (Dok Kemenhub)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan reaktivasi jalur lintasĀ KA Ciranjang-Cipatat memiliki sejumlah manfaat bagi perjalanan masyarakat. Demikian dinyatakan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam acara peresmian reaktivasi jalur itu, Senin (21/9/2020).

"Manfaat yang diperoleh dari hasil pembangunan ini antara lain peningkatan keselamatan dan kenyamanan, peningkatan aksesibilitas dan mobilitas, serta memperlancar roda perekonomian. Kita berharap dengan beroperasinya jalur ini moblitas orang dan barang (logistik) di sekitar wilayah ini jadi lebih mudah dan efisien," ujar Zulfikri.

Selain itu, ia menambahkan bahwa dengan pengopersian jalur ini akan ada peningkatan kapasitas lintas dari yang semula 3 perjalanan KA menjadi 7 perjalanan KA. Demikian juga waktu tempuh KA Cipatat-Sukabumi atau sebaliknya 2,5 jam atau sekitar 30 menit lebih cepat dari moda transportasi darat mobil atau bus.

"Ada manfaat yang tidak kalah penting yaitu jalur ini nantinya akan menjadi jalur alterntif kereta api dari Bogor ke Bandung di mana masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta api, karena bisa melalui jalur ini," kata Zulfikri.

Ia menambahkan, reaktivasi jalur KA Ciranjang-Cipatat ini merupakan kelanjutan dari proyek reaktivasi jalur KA Cianjur-Ciranjang yang telah selesai dan beroperasi pada tahun 2019.



"Lintas Ciranjang-Cipatat ini adalah segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang yang telah tidak beroperasi sejak tahun 2012," ujarnya.

Secara perinci segmen pertama Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 km. Sedangkan segmen kedua Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 km. Kedua segmen tersebut sudah rampung, sehingga menyisakan segmen ketiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13,8 km.

"Untuk segmen ketiga ini dengan melihat kondisi geografis yang sangat sulit, gradien yang sangat tinggi, maka saat ini masih dalam studi untuk mencari trase yang kira-kira paling efisien dibangun, diharapkan tahun 2022 segmen ketiga akan dimulai pembangunannya," kata Zulfikri.

Lebih lanjut, ia menyebut reaktivasi Jalur Ciranjang-Cipatat ini berasal dari APBN Tahun 2019 sebesar Rp 118,8 miliar. Anggaran itu digunakan untuk beberapa pekerjaan antara lain peningkatan jalur dengan penggantian Rel KA R.33 menjadi Rel R.54 dan juga normalisasi badan jalan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Tahun Mati Suri, Jalur KA Cianjur Dilanjutkan ke Padalarang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular