Para wanita dengan bendera nasional Belarusia berbaris selama unjuk rasa untuk memprotes hasil resmi pemilihan presiden di Minsk, Belarusia, Sabtu (19/9/2020). Mereka menuntut Presiden Alexander Lukashenko turun dari jabatannya di ibu kota negara tersebut. (AP Photo/TUT.by)
Unjuk rasa itu sendiri diikuti setidaknya dua ribu perempuan. Mereka mengenakan aneka ragam aksesori berkilau dan juga membawa bendera merah putih sebagai tanda gerakan. (AP Photo/TUT.by)
Atas aksi demonstran tersebut, polisi sebelumnya hanya memblokade. Namun, beberapa saat kemudian, polisi mulai menarik sejumlah demonstran. Mengantisipasi hal tersebut, para demonstran perempuan mencoba saling mengaitkan tangan. (AP Photo/TUT.by)
Ini adalah rangkaian unjuk rasa terbaru dari demonstrasi perempuan terkait hasil pemilu yang berlangsung bulan lalu. Tokoh oposisi yang bertarung dalam pemilu Belarusia yang lalu, Svetlana Tikhanovskaya memuji aksi para demonstran.(AP Photo/TUT.by)
Lukashenko telah memerintah selama 26 tahun dan sering digambarkan sebagai diktator terakhir Eropa. Sementara itu, Tikhanovskaya melarikan diri ke Lithuania setelah pemilu berakhir ricuh pada Agustus lalu. (AP Photo/TUT.by)
Tikhanovskaya melarikan diri menyusul bentrokan di malam kedua dalam unjuk rasa menolak hasil pilpres pada Senin (10/8) malam. (AP Photo/TUT.by)