Para demonstran pro-demokrasi memasuki lapangan Sanam Luang, tempat yang bersejarah di depan Istana Kerajaan, tempat di mana para pengunjuk rasa berencana untuk bermalam, Bangkok, Thailand, Sabtu, 19 September 2020. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Para demonstran mendesak polisi agar bisa masuk ke Sanam Laung, sebuah taman di kompleks Kerajaan Thailand.(AP Photo/Sakchai Lalit)
Polisi menutup semua akses ke Sanam Laung. Beberapa demonstran pun makin marah, bahkan ada yang mencoba unuk memanjat pagar untuk bisa masuk ke dalam.(AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Para demonstrasi yang disebut jumlahnya terbesar dalam sejarah monarki Thailand kali ini diorganisir oleh mahasiswa Universitas Thammasat Bangkok, sebuah kelompok yang paling vokal menentang peran keluarga kerajaan. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Pada Minggu besok, para demonstran diperkirakan akan merapat ke gedung pemerintah terdekat, langkah yang telah diperingatkan oleh pihak berwenang mengingat masih pandemi Covid-19. (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Sejak pertengahan Juli lalu, hampir setiap hari para pro-demokrasi Thailand menggelar rapat pertemuan yang dipimpin oleh para pemuda untuk menuntut pengunduran diri PM Thailand, Jenderal Prayuth Chan-ocha, mantan panglima militer di balik kudeta 2014, dan perombakan total pemerintahannya. (AP Photo/Sakchai Lalit)