
Luhut Beri Warning Keras ke Pejabat Pentagon, Soal Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengungkapkan sejumlah poin pembahasan dalam pertemuan antara Menko Marvest Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Acting Under Sectretary of Defense for Policy US Department of Defense James Anderson.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenko Marvest, Jakarta, Kamis (17/9/2020), Jodi menjelaskan pertemuan tersebut dibahas mengenai potensi kerja sama investasi dengan Amerika Serikat (AS) antara lain di sektor minyak dan gas, infrastruktur dan sovereign wealth fund (SWF). Khusus untuk SWF, AS memang berminat untuk masuk via International Development Finance Corporation (IDFC).
"Kemarin pak menko menegaskan lagi arti penting investasi di SWF sebagai bentuk komitmen AS terhadap peran sentral Indonesia di kawasan dan sebagai mitra strategis AS. Karena kalau tidak AS akan kehilangan peran di kawasan," kata Jodi kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Menurut dia, Menko Marvest selalu mengingatkan hal itu tatkala bersua dengan pejabat-pejabat AS. Tidak terkecuali dengan Anderson.
"Negara-negara lain lebih cepat mengambil peluang investasi di Indonesia. Baru-baru ini Forestcue Metal Group, perusahaannya Andrew Forrest, baru teken MoU untuk pengembangan hydropower dan green industri di Indonesia," kata Jodi.
Lebih lanjut, dia menambahkan, Menko Marvest juga menegaskan tidak ada keinginan Indonesia untuk pro ke salah satu negara. Pun dengan penanaman modal.
"Kita dalam urusan investasi pun sama dengan politik luar negeri, kita bebas dan aktif. Yang penting untuk kepentingan nasional," ujar Jodi.
Kemarin, Anderson menggelar serangkaian pertemuan dengan para pejabat tinggi di Indonesia, Kamis (17/9/2020). Selain menemui Luhut, Anderson juga menemui Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Anderson mengekspresikan solidaritas terkait upaya Indonesia memerangi pandemi Covid-19 dan menegaskan kembali komitmen US Department of Defense," tulis rilis US Department of Defense yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
Menurut US Department of Defense, Anderson juga mendiskusikan sejumlah topik antara lain Laut China Selatan, kontra-terorisme, ancaman dunia siber, dan investasi AS di Indonesia. Para pihak juga membahas akuisisi perdagangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang tertunda.
"Kedua pihak menegaskan pentingnya dialog tingkat tinggi dan berharap untuk melanjutkan latihan militer tahunan segera jika kondisinya memungkinkan," tulis US Department of Defense.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selain Prabowo, Pejabat Pentagon Juga Sowan ke Kantor Luhut