
Simak! Jurus Erick Biar WNI Nggak Berobat Lagi ke Luar Negeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian kapan pandemiĀ Covid-19 akan berakhir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memiliki rencana membangun kawasan kesehatan yang terintegrasi.
Demikian disampaikan Erick saat menjadi pembicara dalam HSBC Economic Forum bertajuk "Orchestrating the next move: Transforming Indonesia into Asia's next supply chain hub" yang berlangsung secara virtual, Rabu (16/9/2020).
"Kita juga sedang mempropose ke pemerintah, kita berperan aktif untuk membangun kawasan kesehatan di bawah tentu agar para penemu, dokter ahli dan RS yang baik untuk menunjang kesehatan Indonesia bisa menjadi partner dengan kami," ujar Erick.
"Kawasan kesehatan ini salah satu dipropose ini masih menunggu. Kalau ini jadi potensial market luar biasa. Banyak sekali sekarang masyarakat Indonesia dari kalangan middle up yang mencari kesehatan di luar negeri. Tidak perlu jauh-jauh, sudah ada di Indonesia sendiri. Hal ini juga membuka partnership dengan siapa pun, baik foreign investor, pengusaha lokal. Kita punya market yang besar," lanjutnya.
Selain itu, Erick bicara soal pembentukan holding BUMN di bidang farmasi. Di mana PT Bio Farma (Persero) Tbk menjadi induk holding, dengan anak usaha yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF). Selain itu KAEF juga memiliki anak usaha yakni PT Phapros Tbk (PEHA).
Setelah holding itu, Erick juga ingin agar Indonesia bisa mengurangi impor kebutuhan obat-obatan. Oleh karena itu, dia mengatakan akan membangun pabrik obat paracetamol.
"Untuk menekan kebutuhan impor obat-obatan, kita akan bangun pabrik paracetamol yang selama ini diimpor. Indo Farma akan menjadi fokus pada herbal, dan kita sinergikan dengan rumah sakit kita yang jumlahnya 72," kata Erick.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN