
Simak 9 Titah Jokowi, Dari 'Lockdown' Hingga Cegah Resesi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam rapat yang digelar secara virtual tersebut, Jokowi menekankan beberapa hal kepada jajarannya. Mulai dari penerapan pembatasan menggunakan intervensi lokal, fasilitas karantina, hingga ketersediaan kamar isolasi.
"Sebelum laporan komite, saya ingin tekankan beberapa hal," kata Jokowi, Senin (14/9/2020).
Pertama, Jokowi meminta setiap daerah tidak menutup wilayahnya dengan terburu-buru. Kebijakan pengetatan dilakukan dengan melihat data sebaran, serta menggunakan intervensi berbasis lokal.
"Strategi intervensi berskala lokal penting sekali untuk dilakukan baik itu manajemen intervensi di skala lokal dan komunitas. Sehingga jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, kabupaten," kata Jokowi.
Kedua, Jokowi mengemukakan pemerintah terus bekerja keras untuk meningkatkan kesembuhan pasien Covid-19. Hasilnya, rata-rata kasus aktif di Indonesia sedikit lebih tinggi dari kasus aktif d dunia.
Ketiga, pemerintah juga terus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian di Indonesia yang saat ini berada di atas rata-rata dunia. Jokowi lantas menginstruksikan jajarannya.
"Kalau kita lihat lebih detail, disebabkan 4 provinsi yang angka kematiannya di atas 6%. Sehingga informasikan kepada provinsi tersebut dan pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur," jelasnya.
Keempat, pemerintah juga terus menambah sejumlah fasilitas untuk isolasi pasien Covid-19, baik yang bergejala ringan, sedang maupun berat. Mulai dari Wisma Atlet Kemayoran, hingga hotel berbintang.
"Ini tolong disampaikan ada 15 hotel bintang 2 dan 3 di Jakarta dengan kapasitas 3.000. Kita telah bekerja sama dengan grup hotel yang ada," katanya.
Kelima, Eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya untuk memastikan ketersediaan tempat tidur dan ruang ICU di sejumlah rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 yang memiliki kasus-kasus berat.
"Keenam terkait testing, ini minggu yang lalu saya sampaikan kapasitas testing antar daerah ini ketimpangannya harus segera diperkecil jangan sampai ada yang sudah terlalu tinggi dan provinsi lain yang masih jauh di bawahnya," katanya.
Ketujuh, Jokowi mengingatkan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia berbeda dari penanganan yang dilakukan negara lain. Maka dari itu, kepala negara meminta agar hal ini menjadi perhatian.
"Kedelapan, peningkatan penegakan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan terutama mengenakan masker dan physical distancing," katanya.
Terakhir, Jokowi menegaskan Indonesia masih memiliki waktu setidaknya sampai akhir bulan untuk mencegah terjadinya resesi. Maka dari itu, kepala negara meminta jajarannya untuk mempercepat bantuan kepada masyarakat.
"Kita masih punya waktu sampai akhir September untuk meningkatkan daya ungkit kita, meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi rumah tangga dalam kuartal ketiga ini," ujarnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!