Internasional

RI Protes Keras China, Kirim Keberatan ke Beijing

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 September 2020 11:52
Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara. Ist
Foto: Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah RI memprotes masuknya kapal penjaga pantai China (coast guard) ke Laut Natuna Utara RI. Melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah Kemlu mengaku telah memanggil perwakilan China di Jakarta untuk membahas hal tersebut.

"Dalam praktek diplomasi langkah yang diambil beragam dan salah satunya dengan memanggil perwakilan asing (satu negara) oleh Kemlu," kata Faizasyah, sebagai jawaban atas pertanyaan CNBC Indonesia apakah Kemlu mengirim nota keberatan ke China terkait masalah tersebut, Senin (14/9/2020).

Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna UtaraFoto: Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara. Ist
Bakamla RI Bayangi dan Usir Kapal Coast Guard China di Laut Natuna Utara

Faizasyah juga mengatakan Kemlu telah menyampaikan langkah resmi ke China soal isu tersebut setelah menerima laporan dari Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI).

"Kemlu menegaskan kembali kepada Wakil Dubes RRC bahwa ZEE Indonesia tidak memiliki klaim tumpang tindih perairan dengan RRC dan menolak klaim 9DL RRC karena bertentangan dengan UNCLOS 1982,"ujarnya.

Ia mengatakan Kedutaan Besar China di Jakarta telah memberi tanggapan. "Hal-hal yang disampaikan RI akan dilaporkan ke Beijing," katanya, tanpa merinci lebih lanjut.

Kapal China CCG 5204 bersikeras bahwa mereka sedang berpatroli di area nine dash line (sembilan garis putus-putus). Nine dash line adalah konsep China yang mengklaim 8-0% wilayah Laut China Selatan sebagai wilayahnya. 

Bakamla RI sudah menyampaikan bahwa berdasarkan UNCLOS1982 (UU laut internasional), nine dash line tidak diakui keberadaan. Dalam Mahkamah Internasional klaim China itu juga sudah kalah di PBB.

Kapal itu pun diusir agar segera keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia. Namun sayangnya hingga kini, Bakamla menyebut kapal masih terus berada di ZEE Indonesia.


(res/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diusir Tak Mau Pergi, Ini Update Baru Kapal China di Natuna

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular