Ledakan Besar Guncang Fasilitas Militer AS di Yordania

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 September 2020 12:01
Sebuah ledakan menghantam pipa gas di pinggiran kota Damaskus, Suriah. AP/
Foto: Ilustrasi ledakan. (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah beberapa waktu lalu ledakan terjadi di Kota Beirut, Lebanon, kali ini ledakan besar terjadi di Yordania, tepatnya di Kota Zarqa.

Serangkaian ledakan besar yang mengguncang kota pada Jumat (11/9/2020) pagi waktu setempat kemungkinan besar disebabkan oleh korsleting listrik di depot amunisi militer terdekat.

Menurut keterangan dari pemerintah dan komando militer, belum ada laporan tentang korban jiwa dari ledakan yang terjadi di gurun sebelah timur kota terbesar kedua Yordania itu.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh sirkuit listrik di depot amunisi tentara yang berada di daerah terpencil dan tidak berpenghuni dan di bawah pengawasan kamera," kata juru bicara pemerintah Amjad Adailah, dikutip dari Reuters, Jumat (11/09/2020).

Adailah mengatakan mortir yang disimpan di fasilitas itu sudah tua dan tidak dapat digunakan, tetapi ada sumber militer mengatakan, tanpa menyebut nama, bahwa beberapa senjata di lokasi itu adalah rudal anti-pesawat yang dipandu dengan presisi.

Sayangnya komando militer menolak berkomentar tentang penyebab ledakan, dengan mengatakan itu sedang diselidiki.

Nyala api kebakaran berwarna oranye besar dilaporkan menyinari langit malam gurun dan dapat dilihat hingga sejauh ibu kota Amman, sekitar 35 km ke barat daya.

Akibatnya, pasukan keamanan menutup Zarqa, kota industri yang luas berpenduduk 1,5 juta orang, dan mencegah lalu lintas keluar atau masuk. Jurnalis yang ingin melakukan perjalanan melalui Zarqa ke lokasi ledakan sekitar 10 km ke timur juga dicegah melakukannya.

Daerah gurun, tempat ledakan terjadi, menampung beberapa pangkalan militer utama Amerika Serikat yang dilengkapi beberapa fasilitas, termasuk lapangan terbang yang dibangun pada 2018.

Lokasi Yordania menjadikannya pusat logistik dan pasokan yang ideal untuk AS, termasuk untuk garnisun atau asrama militer AS di Al-Tanf, Suriah tenggara.

Para pejabat AS mengatakan bahwa bantuan militer ke Yordania membantu membangun kemampuan pertahanan kerajaan sebagai bagian dari strategi regional yang lebih luas.


(wia/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ledakan Terjadi di Kantor KAMI Menteng Jakarta Pusat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular