
Luhut Sebut PDB RI Q3 Diusahakan Dekati Minus 2%, Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara perihal proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di kuartal III-2020.
Berbicara dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo di Gedung Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Rabu (9/9/2020), Luhut mengingatkan kuartal ini menentukan.
"Kuartal tiga ini buat kita crucial time karena kita ingin ngangkat defisit kita dari 5,3% (pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 minus 5,3%) kemarin ya dekat-dekat ke angka-angka minus 2%," katanya saat memberikan sambutan.
Menurut Luhut, perlu kerja keras dari semua pihak, tidak terkecuali dari Kementerian PUPR. Belanja kementerian itu yang diyakini mencapai Rp 100 triliun untuk kuartal III-2020 akan membantu.
"Saya kira pencapaian yang sangat baik untuk membuat ekonomi kita pada tahun inj kita berharap tentu bisa mungkin minus 0,5% atau plus 0,5% untuk growth-nya," ujar Luhut.
Sebelumnya, Luhut pernah memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020. Menurut dia, pemerintah berusaha keras agar perekonomian Indonesia tidak tumbuh negatif pada kuartal tersebut.
Demikian disampaikannya saat menjadi pembicara acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI dalam GerNas Bangga Buatan Indonesia dengan tema "Mewujudkan UMKM sebagai Kekuatan Baru Perekonomian Nasional: Sinergi Program Transformasi UMKM Memasuki Ekosistem Digital" secara virtual, Minggu (30/8/2020).
"Kunci pemulihan ekonomi adalah kompak, bekerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme. Dan kita juga jangan ditakut-takuti kalau sampai ada negatif (pertumbuhan ekonomi minus) di kuartal III-2020. Kita berjuang sekuat-kuatnya sehingga bisa nanti kuartal III-2020 mungkin dekat dengan nol atau mungkin negatif nol koma sekian. Tapi kalau itu terjadi bukan akhir dari segala-galanya," kata Luhut.
Lebih lanjut, eks Kepala Staf Kantor Presiden ini mengaku telah berdiskusi dengan Bank Dunia tadi malam. Luhut bilang kalau Bank Dunia mengapresiasi program-program yang dilakukan pemerintah.
"Sepanjang kita tadi masih bekerja dengan seperti ini, apa yang kita lakukan itu sudah benar. Langkah kita sudah benar, disiplin sudah benar, tidak perlu ada ketakutan. Optimisme. Saya ulangi optimisme ini harus semua kita pelihara," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia berpotensi jatuh ke jurang resesi. Ini setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan, pemerintah menekankan akan berusaha agar tidak jatuh ke jurang resesi.
Dalam keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (25/8/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan tetap ada downside risk pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020. "Kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani.
Dengan demikian, perekonomian Indonesia sepanjang 2020 diproyeksi akan berada di kisaran minus 1,1% hingga positif 0,2%. Sri Mulyani bilang ada dua kunci utama yang mampu menyelamatkan ekonomi tanah air dari jurang resesi. Kedua kunci itu adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebut 99,9% RI Pasti Resesi, Mahfud: Itu Bukan Krisis Ekonomi