Internasional

Gokil! Langit Laut China Selatan 'Dipenuhi' Jet Tempur AS

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 September 2020 15:28
In this photo provided by U.S. Navy,  an F/A-18E Super Hornet lands on the flight deck of the USS Ronald Reagan (CVN 76), as USS Nimitz (CVN 68) steams alongside in the South China Sea, Monday, July 6, 2020. China on Monday, July 6, accused the U.S. of flexing its military muscles in the South China Sea by conducting joint exercises with two U.S. aircraft carrier groups in the strategic waterway.(Mass Communication Specialist 2nd Class Samantha Jetzer/U.S. Navy via AP)
Foto: Sebuah F / A-18E Super Hornet mendarat di dek penerbangan USS Ronald Reagan (CVN 76), USS Nimitz (CVN 68) di Laut Cina Selatan, Senin (5/7/2020). (Mass Communication Specialist 2nd Class Samantha Jetzer/U.S. Navy via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Ronald Reagan mengerahkan pesawat udara untuk melindungi wilayah maritim sekutu negeri itu di perairan Laut China Selatan. Ini merupakan serangkaian operasi pertahanan udara maritim yang dilakukan sejak Agustus lalu.

"Satu-satunya kapal induk US Navy, USS Ronald Reagan, dikerahkan untuk melakukan operasi penerbangan saat beroperasi di Laut Filipina dan menyediakan pasukan siap tempur yang melindungi dan membela AS, dan kepentingan maritim sekutu serta mitra di wilayah tersebut," cuit akun @USNavy pada Senin (7/9/2020), menambahkan tagar #FreeAndOpenIndoPacific.

Sejumlah gambar juga ditunjukan Twitter resmi angkatan laut AS itu. Beberapa pesawat terlihat bersiap terbang di langit Laut China Selatan.

Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)Foto: Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)

Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)Foto: Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)Foto: Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)Foto: Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)

Sebelumnya, masuknya Reagan ke Laut China Selatan terjadi pada saat ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat. Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan menolak hampir semua klaim maritim China di laut.

Penolakan tersebut bertujuan untuk melindungi sekutu dan mitra, serta melakukan pendekatan kooperatif untuk stabilitas regional dan kebebasan laut di sana.

China sendiri mengklaim secara sepihak hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line), China memang dilaporkan mengklaim 80% wilayah perairan ini.

Akibatnya, China bersitegang dengan sejumlah negara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina dan Brunei. Wilayah ini sendiri merupakan jalur perdagangan dengan nilai mencapai US$ 3 triliun per tahun.

Ini yang menjadi alasan AS masuk ke kawasan sengketa tersebut. AS mengajak sejumlah sekutu seperti Australia dengan klaim menjaga kebebasan navigasi Indo Pasifik.

USS Ronald Reagan sendiri berbasis di Jepang. Kapal ini berada di Laut China Selatan pada pertengahan Juli, ketika melakukan operasi dengan kapal induk AS lain USS Nimitz.

Sementara itu, di saat bersamaan China kembali mengintensifkan latihan militer di Pulau Bohai. Bahkan China mengeluarkan senjata baru yakni pesawat tempur KJ-500.

Menurut laporan media pemerintah, Global Times, KJ-500 yang pertama kali terlihat di latar belakang sebuah foto yang baru-baru ini diterbitkan oleh China Military Online, dilengkapi dengan probe yang memungkinkan pesawat menerima pengisian bahan bakar di udara. Selain itu, pesawat juga diklaim mampu terbang lebih lama dan lebih kuat.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Pamer Otot, 120 Jet Tempur 'Serbu' Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular