Penanganan Covid-19

Jokowi Buka-bukaan Soal Klaster Baru Hingga Restart Ekonomi

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 September 2020 11:23
Presiden Joko Widodo saat Sambutan Sidang Kabinet Paripurna untuk Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2021 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Sidang Kabinet Paripurna bertema Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).

Saat memberikan pengantar, Jokowi menekankan dan menyoroti sejumlah hal. Mulai dari penanganan Covid-19 yang harus didahulukan agar perekonomian semakin baik hingga kemunculan sejumlah klaster penularan virus corona baru penyebab Covid-19 antara lain di perkantoran, keluarga, hingga pilkada serentak 2020.

Berikut adalah pengantar lengkap Jokowi dalam sidang kabinet paripurna tersebut:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya
Om swastiastu, Name budaya, salam kebajikan

Yang saya hormati bapak wakil presiden, para menko, bapak ibu menteri, seluruh jajaran kabinet Indonesia Maju.

Pagi hari ini di dalam sidang kabinet paripurna saya ingin menyampaikan beberapa hal. Yang pertama ini yang perlu saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Artinya fokus kita tetap nomor satu adalah kesehatan, adalah penanganan Covid-19. Karena memang kuncinya ada di sini.

Sehingga sekali lagi saya ingin perintahkan jajaran Komite penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Menteri Kesehatan dan juga TNI-Polri betul betul agar yang berkaitan dengan urusan penanganan Covid-19 betul-betul menjadi fokus kita. Ekonomi akan mengikuti, sekali lagi kalau penanganan Covid-19 baik, kalau kesehatan baik, ekonominya juga akan membaik.

Hati-hati ini perlu saya sampaikan, hati hati yang namanya klaster kantor, yang kedua klaster keluarga, hati-hati. Yang terakhir klaster pilkada hati hati ini. Agar ini selalu diingatkan.

Karena yang selalu kita kejar kejar adalah tempat-tempat umum, tempat-tempat publik, tetapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster tadi yang saya sampaikan.



Klaster keluarga, karena kita sampai di rumah sudah merasa aman justru di situlah yang kita harus hati-hati. Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman sehingga kita juga lupa, di dalam kantor protokol kesehatan.

Dan yang ketiga saya minta pak mendagri urusan yang berkaitan dengan Pilkada ini betul-betul ditegasi betul, diberikan ketegasan betul. Polri juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di Pilkada, karena jelas di PKPU-nya udah jelas sekali. Jadi ketegasan saya kira Mendagri nanti dengan Bawaslu biar betul-betul ini diberikan peringatan keras.

Kemudian yang berkaitan dengan testing saya minta untuk urusan tes ini Kemenkes saya minta dibuat desain perencanaan yang betul-betul yang baik. Jangan sampai saya lihat ada provinsi yang sudah melakukan testingnya tinggi sekali tapi ada yang testingnya masih rendah sekali.

Jadi desain perencanaan itu harus betul-betul komprehensif menyangkut berapa jumlah lab yang ada di sebuah provinsi, berapa reagen terdistribusi pada sebuah provinsi.

Perencanaan itu kita perlukan sehingga kelihatan nanti kasus-kasus positif berada di wilayah atau provinsi yang mana. Dan strategi jejaring lab ini penting, jadi bukan berdasarkan wilayah administrasi tapi sekali lagi desain untuk perencanaan harus betul-betul ada dan disiapkan.

Terakhir masalah kesehatan harus betul-betul tertangani dengan baik karena memang kita ingin secepat-cepatnya restart di bidang ekonomi. Jangan sampai kita urusan kesehatan, urusan Covid-19 belum tertangani dengan baik kita sudah menstarter, restart di bidang ekonomi. Ini juga sangat berbahaya.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Terima kasih.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular