Pengunjung melihat-lihat souvenir yang dijual di salah satu toko di kawasan Pasar Pagi, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Dampak pandemi Covid-19, pedagang aksesoris atau souvenir pernikahan mengalami penurunan omset yang sangat signifikan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Toko yang sudah berdiri disejak tahun 1997 ini sangat merasakan dampak pandemi. Pemilik toko tersebut mengaku "Selama saya buka toko ini dari tahun 97 tidak pernah merasakan buruknya ekonomi, setelah masuknya wabah Covid-19 ini penurunan sampai 95%". (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
"Pemasukan saya bisa sebulan itu sampai Rp 800 juta dan sekarang Rp 150 juta pun tidak sampai," jelas pemilik toko yang berada di kawasan Pasar Pagi tersebut. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Sebelum Covid-19 melanda Indonesia, toko ini mempekerjakan 40 orang karyawan baik di toko maupun di gudang sekarang hanya 15 orang yang bekerja sisanya dirumahkan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Ia mengaku, kegiatan resepsi pernikahan yang biasanya ramai setelah 1 Muharram, kini sangat sepi sekali. Bahkan pemesanan pun juga tidak ada. Oleh karena itu, ia berharap agar pandemi Covid-19 bisa segara hilang agar masyarakat juga bisa beraktivitas dan berbelanja kembali dengan tenang tanpa khawatir terpapar virus. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)