
Tentara Kok Urus Singkong di Food Estate Jokowi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan alasan di balik keputusan pemerintah menunjuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menggarap komoditas singkong dalam proyek food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Menurut Trenggono, Kemenhan selaku otoritas yang bertanggung jawab terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI), memiliki kepentingan dalam menyiapkan cadangan strategis. Demikian dikatakannya kepada wartawan usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
"Padi yang lebih bertanggung jawab Kementerian Pertanian. Di Kementerian Pertahan singkong bagian dari cadangan. Tentara selain punya alutsista (alat utama sistem senjata) harus punya logistik, obat-obatan. Itu bagian dari riset pangan kita," kata Trenggono.
Food estate untuk tanaman singkong, penanaman tahun ini akan dimulai di lahan seluas 30 ribu hektare di Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas.
Untuk menggarap proyek itu, Kemenhan bakal mengirimkan prajurit TNI. Pelibatan TNI pada pengembangan lahan food estate fokus untuk membantu persiapan lahan pertanian.
"Segera Kemenhan akan gerakkan Zeni (Pasukan Bantuan untuk Konstruksi) di dalam rangka land clearing untuk menyiapkan lahan tanaman singkong. Ini lebih mudah dari yang padi lebih sensitif. Kalau padi kan harus benar flat untuk bisa irigasi yang baik," kata Menteri Pekerjaan Umum Perumahan dan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR, Selasa (1/9/2020).
Terkait padi, Basuki mengungkapkan Kementan di bawah SYL menjadi leading sector untuk komoditas padi.
"Seperti yang dulu disampaikan yang padi 165 ribu hektare akan mulai kita kerjakan pada bulan Oktober ini. Dalam arti 32 ribu hektare. Sebanyak 30 ribu hektare di Belanti Siam (Kabupaten Pulang Pisau) dan 2.000 hektare di Dadahup (Kabupaten Kapuas)," ujar Basuki.
Untuk tanaman padi, dia menjelaskan, pengerjaan akan dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan jalan-jalan masuk. Tujuannya untuk membangun aksesibilitas ke kawasan food estate tersebut.
Basuki mengatakan, lahan seluas 133 ribu hektare akan dikerjakan pada tahun depan. Dengan demikian, hingga akhir 2021, kawasan food estate untuk tanaman padi seluas 165 ribu hektare selesai dikerjakan.
"Sehingga kita mulai tanam full di 2021 dan seterusnya," ujar Basuki.
Ihwal pembagian tugas, Kementerian Pertanian akan menyiapkan peralatan dan sarana produksi. Kementan juga akan melatih SDM bersama KSP untuk pengolahan tanah. Sementara Kementerian BUMN ikut mengolah tanah dan menanam padi.
"Off taker juga nanti ditugaskan ke BUMN dan swasta yang akan ada di sana," kata Basuki.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rencana Besar Jokowi Bangun Lumbung Pangan Raksasa di Sumba