
Cerita Sri Mulyani Bagaimana Covid-19 Hancurkan Ekonomi Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan banyak negara. Apalagi tidak ada kepastian kapan penyebaran virus ini akan selesai.
Menurutnya, pandemi ini membuat perekonomian dunia mengalami tekanan yang luar biasa, dan bahkan sudah masuk ke jurang resesi. Ini diakibatkan perekonomian yang turun tajam hingga dua kali.
"Semua negara mengalami kondisi ekonomi yang sangat tertekan, banyak yang mengalami resesi kontraksi ekonomi hingga mencapai double digit contraction," ujarnya dalam perayaan HUT ke-75 Mahkamah Agung, Kamis (27/8/2020).
Ia menilai, Indonesia masih lebih beruntung dibandingkan negara lainnya, karena pada kuartal I masih bisa tumbuh positif meski jauh dari proyeksi. Namun, di kuartal II-2020 terkontraksi sangat dalam hingga minus 5,34%.
Oleh karenanya, dalam situasi ini pemerintah terus melakukan langkah-langkah yang tidak biasa pula untuk bisa membantu masyarakat yang paling terdampak sekaligus memulihkan perekonomian. Program bantuan sosial terus dikembangkan dan diperluas sehingga ini bisa membantu konsumsi masyarakat.
Indonesia pun masih punya waktu 1,5 bulan untuk mendorong agar segala kebijakan yang telah dikeluarkan bisa memberikan dampak baik di kuartal III ini. Ia berharap pada kuartal III ini perekonomian bisa tetap di zona positif sehingga tidak masuk ke jurang resesi.
Lanjutnya, langkah luar biasa yang dilakukan pemerintah terlihat dari terciptanya Peraturan Pengganti UU nomor 1 tahun 2020 yang telah menjadi UU nomor 2 tahun 2020. Di mana, UU ini menjadi landasan pemerintah dalam mengubah UU APBN 2020 untuk menangani dampak pandemi Covid-19.
"Ini adalah suatu langkah extraordinary di dalam rangka kita untuk bisa memberi landasan hukum langkah-langkah pemerintah di bidang keuangan negara dan di dalam menjaga stabilitas sistem keuangan," kata dia.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Terancam Resesi Berjamaah di 2023, Nasib RI Gimana?