Warning Jokowi ke Aparat: 'Main' Belakang Jadi Musuh Negara!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 August 2020 10:57
Presiden RI Jokowi  (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden RI Joko Widodo (BPMI Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh aparat hukum untuk tidak memanfaatkan hukum di Indonesia yang dianggap tidak sinkron satu sama lain.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020).

"Tapi saya peringatkan sebagai penegak hukum dan pengawas. Ini saya sudah sampaikan berkali-kali jangan pernah memanfaatkan hukum yang tidak sinkron ini," kata Jokowi.

"Yang belum sinkron ini untuk menakut-nakutii eksekutif, untuk menakut-nakuti pengusaha dan masyarakat. Penyalahgunaan regulasi untuk menakut-nakuti dan memeras inilah yang membahayakan pembangunan nasional," lanjutnya.

Jokowi tak memungkiri bahwa pemerintah sampai saat ini masih berbenah terkait regulasi nasional yang dianggap membelit, tumpang tindih, tidak jelas, serta tidak memberikan kepastian hukum.



"Ini harus kita rombak dan kita sederhanakan. Sebuah tradisi sedang kita mulai, yaitu dengan menerbitkan Omnibus Law, satu UU yang mensinkronisasikan puluhan UU secara serempak sehingga antar UU bisa selaras," katanya.

Jokowi menegaskan bahwa aparat yang bermain 'belakang' akan secara langsung menajdi musuh negara. Pemerintah tidak akan memberikan toleransi bagi aparat yang memanfaatkan sesuatu yang bukan haknya.

"Saya peringatkan aparat penegak hukum dan pengawas yang melakukan seperti itu adalah musuh kita semua, musuh negara, saya tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun yang melakukan pelanggaran ini," ujarnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Jokowi Sebut Kasus Korupsi di RI Luar Biasa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular