
Pemerintah Belum Lunasi Utang, Bos PLN: Kami Berdebar!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengharapkan pemerintah bisa segera melunasi sisa utang sekitar Rp 38 triliun kepada perseroan pada akhir bulan ini.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan dari total utang pemerintah kepada PLN sebesar Rp 45,42 triliun, pemerintah baru membayar Rp 7 triliun. Pemerintah pun menurutnya telah berjanji akan melunasinya pada akhir bulan ini atau awal September.
Utang sebesar Rp 45,42 triliun tersebut terdiri dari kompensasi tarif yang belum dibayar pada 2018 sebesar Rp 23,17 triliun dan Rp 22,25 triliun pada 2019.
"Mudah-mudahan akhir Agustus ini atau awal September akan dibayar pemerintah. Kami sedang menunggu dengan berdebar-debar," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, (25/08/2020).
Sebelumnya, ia pernah menyebut jika pemerintah membayar utang ke perseroan, maka ini akan sangat membantu operasional perusahaan sampai akhir tahun ini. Apalagi, lanjutnya, karena ini adalah biaya yang sudah seharusnya dibayar di tahun-tahun lalu.
"Pembayaran itu akan sangat membantu operasional PLN. Ini sesuatu yang akan baik sekali untuk kondisi PLN di 2020 apabila bisa dibayar di bulan Juli," kata Zulkifli Kamis (25/06/2020).
Di sisi lain, PLN juga memiliki utang yang jumlahnya mencapai sekitar Rp 500 triliun, yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan seperti pengerjaan proyek 35.000 MW.
"Lima tahun terakhir ini PLN membiayai investasiĀ itu dengan utang. Lima tahun yang lalu utang PLNĀ minimal tidak sampai Rp 50 triliun, tapi karena utang tiap tahun Rp 100 triliun, ya maka utang PLN di 2019 kemarin mendekati Rp 500 triliun," jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan PLN hingga 30 Juni 2020, PLN memiliki total utang sebesar Rp 684,64 triliun terdiri dari utang jangka pendek Rp 156,52 triliun dan utang jangka panjang Rp 528,12 triliun.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Potret Ruko Kota Bekasi Saat 'Diserang' Mati Lampu