Para pendukung oposisi di Belarusia berunjuk rasa di ibu kota Minsk, tepat dua pekan setelah pemilihan yang disengketakan memenangkan kembali Presiden Alexander Lukashenko. (AP/Evgeniy Maloletka)
Puluhan ribu orang telah memenuhi pusat kota meskipun penjagaan oleh polisi juga dilakukan dengan ketat. (AP/Evgeniy Maloletka)
Mengutip laman BBC, Senin (24/8/2020), para pengunjuk rasa mengatakan Lukashenko telah melakukan kecurangan dalam pemilu dan ingin dia mundur. (AP/Evgeniy Maloletka)
Dalam aksi protes tersebut, banyak yang membawa bendera merah dan putih oposisi sambil meneriakkan "kebebasan" dan slogan anti-pemerintah. (AP/Evgeniy Maloletka)
Setelah berkumpul di alun-alun, beberapa pengunjuk rasa bergerak menuju tugu perang "Kota Pahlawan" dan istana presiden. Namun, mereka dihentikan oleh sejumlah petugas keamanan sebelum akhirnya membubarkan diri. (AP/Evgeniy Maloletka)
Aksi protes ini dipicu oleh menangnya Lukashenko dalam pemilu, bahkan ketika ia telah memerintah Belarusia selama 26 tahun. Menurut hasil pemilu, ia telah memenangkan lebih dari 80% suara dalam pemilihan 9 Agustus dan pemimpin oposisi Svetlana Tikhanovskaya hanya mendapat 10% suara. (AP/Evgeniy Maloletka)