
Ekonomi RI di Mata Jokowi: Pajak Lagi Stuck, Konsumsi Mentok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini di tengah pandemi Covid-19. Kepala negara bahkan bersikap apa adanya mengenai kondisi sekarang.
Mulanya, Jokowi berpesan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membantu meningkatkan arus investasi sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Kuncinya selain konsumsi domestik, hanya satu yang penting lagi, jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas 5%. Karena kemarin kita tumbuh berapa? -8%, usahakan betul-betul bisa," kata Jokowi, Senin (24/8/2020).
Jokowi mengaku sudah berbicara dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahaladia, apakah bisa memacu arus investasi masuk ke Indonesia pada kuartal ketiga ini.
"Tadi malam saya udah ngomong banyak dengan kepala BKPM, pak Bahlil sudah menyanggupi, sanggup pak Rp 213 triliun. Ini betul-betul terealisasi, agar mendongkrak growth kita karena itu satu kuncinya," katanya.
Jokowi lantas menceritakan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan kenapa pemerintah begitu gencar berupaya menarik arus modal investasi ke Indonesia.
"Untuk meningkatkan ekspor sulit pasarnya, konsumsi domestik, daya beli juga. Informasi ke Bapak Ibu semua, penerimaan pajak di bulan Juli mulai stuck lagi, tidak gini tapi gini," katanya.
"Ini menunjukkan daya beli masyarakat sudah mentok lagi karena terkendala misalnya restoran hanya buka 50%, tempat wisata, okupansi hotel juga belum bisa tinggi. Saya kira tidak apa-apa, tapi harus ada jurus lain yang bisa kita lakukan yaitu dengan meningkatkan investasi agar kuartal ketiga bisa mengungkit," jelasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi ke Luhut & Bahlil: Investasi Jangan Minus 5% Lagi!
