Nggak Kelar-kelar, Sepekan Lalu Ribuan Warga RI Kena Covid-19

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
24 August 2020 06:00
Suasana RSPI Sulianti Saroso Saat Kabar Adanya Pasien Positif Corona. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana RSPI Sulianti Saroso (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 di tanah air belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Alih-alih, kasus konfirmasi positif Covid-19 terus mengalami peningkatan.


Seperti dikutip dari laman https://covid19.go.id/, Senin (24/8/2020), kasus konfirmasi positif per Minggu (23/8/2020) mencapai 153.535. Dari jumlah itu, sebanyak 39.355 berada dalam perawatan (25,6% dari terkonfirmasi), 107.500 sembuh (70% dari terkonfirmasi), dan 6.680 meninggal (4,4% dari terkonfirmasi).

Khusus untuk kasus konfirmasi positif, selama sepekan lalu ada penambahan 13.986. Perinciannya adalah sebagai berikut:

17 Agustus: 1.821
18 Agustus: 1.673
19 Agustus: 1.902
20 Agustus: 2.266
21 Agustus: 2.197
22 Agustus: 2.090
23 Agustus: 2.037

Kemudian untuk kasus sembuh, selama sepekan lalu ada penambahan 14.397. Perinciannya adalah sebagai berikut:

17 Agustus: 1.355
18 Agustus: 1.848
19 Agustus: 2.351
20 Agustus: 2.017
21 Agustus: 2.317
22 Agustus: 2.207
23 Agustus: 2.302

Ihwal penanganan Covid-19, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan sampai saat ini ilmuwan dunia terus berlomba untuk menciptakan obat maupun vaksin guna menyembuhkan Covid-19.



Untuk pengobatan saat ini, Wiku bilang beberapa obat maupun perawatan medis yang sudah ada sebelumnya untuk mengobati penyakit lain, digunakan untuk menangani pasien yang terjangkit Covid-19.

Selain itu, ujar dia, ada beberapa perawatan medis yang dikembangkan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

"Sebagian menunjukkan efek positif meskipun juga harus digunakan secara hati-hati sampai dengan dapat betul-betul dapat direkomendasikan aman dan efektif," kata Wiku seperti dikutip laman https://covid19.go.id/, Senin (24/8/2020).

Dalam pengembangan itu, dia mengungkapkan pemerintah melibatkan lima asosiasi dokter spesialis, yakni Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Spesialis Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) dan Persatuan Dokter Kardiovaskuler (PERKI).

Kelima asosiasi itu telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan alur penanganan penderita Covid-19. Tujuannya agar dokter-dokter di Indonesia bisa berikan pengobatan yang terbaik sesuai ketersediaan obat dan fasilitas pelayan kesehatan yang dimiliki masing-masing daerah.

"Disampaikan, bahwa untuk pasien-pasien dengan gejala ringan, selain isolasi mandiri, diberikan beberapa obat, salah satunya tentang vitamin, vitamin C, antivirus dan beberapa antivirus yang memiliki potensi menyembuhkan Covid-19," ujar Wiku.

Saat ini, menurut dia, dokter-dokter yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi dimaksud telah merekomendasikan beberapa obat di antaranya remdesivir, favipiravir, lovinavir-ritonavir, oseltamivir dan obat-obatan lain untuk menurunkan gejala seperti Paracetamol untuk menurunkan panas atau demam lebih dari 38 derajat celsius.

"Sedangkan untuk gejala sedang ada beberapa obat direkomendasikan yaitu klorokuin, azitromisin dan beberapa antikoagulan, apabila terjadi terjadi potensi penggumpalan darah," kata Wiku.

Untuk gejala berat atau kritis obat yang digunakan ialah kortikosteroid dan antibiotik spektrum luas sesuai dengan perkembangan klinisnya.

"Kami sampaikan ini agar dokter-dokter yang menangani pasien Covid-19 dapat betul-betul dapat memilih pengobatan yang terbaik," ujarnya.



(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular