
4 Negara Tetangga RI yang Masuk Jurang Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menjadi pemicu jatuhnya perekonomian global, bahkan hingga kini tercatat sebanyak 22 negara masuk ke jurang resesi, termasuk negara maju. Resesi terjadi bila Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/ GDP) suatu negara terkontraksi atau minus secara basis tahunan (Year on Year/ YoY) selama dua kuartal berturut-turut.
Indonesia pada kuartal kedua 2020 mengalami resesi teknikal di mana GDP terkontraksi sebesar 5,32% secara YoY, meski pada kuartal pertama masih tumbuh positif 2,97%.
Selain Indonesia, negara tetangga mana yang juga mengalami hal serupa ya? Berikut daftarnya:
1. Malaysia
Sama halnya dengan Indonesia, Malaysia juga mengalami resesi teknikal. Dikutip dari Trading Economics, ekonomi tercatat -16,5% (Quarter to Quarter/ QtQ) pada triwulan kedua 2020. Di kuartal I, ekonomi sebelumnya -2%.
Secara basis tahunan (YoY) ekonomi -17,1%. Namun pada kuartal I ekonomi masih positif 0,7%. Konsumsi rumah tangga merosot hingga 18,5% sementara investasi turun 28,9%.
Permintaan eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB. Ekspor dan impor turun tajam. Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.
2. Singapura
Secara basis kuartalan (QtQ), ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 42,9% pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal kedua. Sementara pada kuartal pertama tahun ini, GDP Singapura bahkan sudah terkontraksi 0,3% (YoY).
Singapura merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2020 menjadi kontraksi antara 5% sampai 7%. Pada bulan Mei sebelumnya, PDB Singapura diperkirakan akan menyusut antara 4%-7% tahun ini.
3. Filipina
Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun terakhir. Secara tahunan (YoY) GDP Filipina -16,6% di kuartal II 2020. Sebelumnya di kuartal I 2020, secara tahunan ekonomi juga -0,7%.
Secara kuartalan (QtQ), ekonomi Filipina di April hingga Juni juga -15,2%. Di kuartal I lalu dalam basis yang sama, ekonominya juga minus 5,1%.
4. Thailand
Ekonomi Thailand menunjukkan penurunan yang luar biasa sepanjang kuartal II-2020 akibat pandemi Covid-19 yang menghantam keras sektor pariwisata, ekspor, dan aktivitas ekonomi dalam negeri.
Dilansir dari Reuters, Senin (17/8/2020), pada kuartal II-2020, ekonomi Thailand tercatat minus 12,2% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ini merupakan penurunan atau kontraksi ekonomi terbesar dalam 22 tahun atau sejak krisis 1998.
Secara teknikal, Thailand sudah mengalami resesi, karena pada kuartal I-2020, ekonomi negeri gajah putih ini juga minus 2%. Pemerintah Thailand memprediksi ekonomi negaranya di tahun ini bakal minus 7,3-7,8%. Lebih parah dari proyeksi sebelumnya yaitu minus 5-6%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Resesi, Bukan Ekonomi Terbesar ke-3 Dunia Lagi!